Seperti pada penelitian yang menunjukkan hasil, di mana sinar UV yang berlebihan justru menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh manusia. Terutama dalam mendeteksi dan menangkal sel ganas.
1. Tekstur yang lengket
Untuk itu dibutuhkan penggunaan sunscreen yang berfungsi menangkal sinar UV, agar tak menembus lapisan dalam. Sayangnya, beberapa orang enggan menggunakan sunscreen dengan berbagai alasan. Salah satunya, tekstur produk sunscreen yang dirasa lengket dan dapat menimbulkan whitecast.“Banyak orang sudah mengetahui bahaya sinar UV bagi kesehatan kulit, namun tidak sedikit yang belum menggunakan sunscreen dalam kesehariannya. Padahal tidak semua sunscreen seperti itu," Brigitta Dewi Pricillia selaku Junior Brand Manager NIVEA Sun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagai solusinya, dibutuhkan produk yang bisa mendukung aktivitas olahraga outdoor kita. Seperti dengan penggunaan tingkatan Sun Protection Factor (SPF) yang berbeda. Mulai dari SPF 30, 50, hingga 50+.
"Kami ingin menghadirkan pilihan produk sunscreen yang nyaman di kulit dan sesuai dengan kebutuhan, termasuk untuk olahraga outdoor seperti jalan santai, berlari, ataupun bersepeda," sambung Brigitta.
SPF sendiri menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UV B yang dapat menyebabkan kemerahan dan kulit terbakar. Selain SPF, konsumen juga harus mengetahui kalau produk yang digunakan harus dilengkapi dengan Protection Grade of UV A, atau biasa disingkat PA.
Fungsinya untuk memberikan perlindungan terhadap sinar UV A penyebab penuaan kulit. Selain itu, penting untuk memperhatikan produk yang memiliki tekstur lebih ringan, tidak lengket, mudah menyerap di kulit, serta tidak menimbulkan whitecast. Sehingga nyaman digunakan sehari-hari.
2. Persepsi keliru
"Selain tekstur yang kurang nyaman, rendahnya penggunaan sunscreen juga dipengaruhi oleh persepsi keliru seperti ‘tidak perlu memakai sunscreen bila keluar rumah sebentar atau saat cuaca mendung’, ujar dr. Inneke Jane, SpKK, M.Kes.Padahal, sinar UV dapat menembus pakaian serta kaca. Jadi saat berada di rumah pun kita bisa terpapar sinar UV yang masuk dari jendela kaca.
"Apalagi saat keluar rumah, meskipun hanya sebentar, kulit dapat terpapar oleh sinar UV yang tembus melalui celah serat pakaian. Saat cuaca mendung, awan dapat menyaring sinar matahari, tetapi tidak sinar UV," sambung dr. Inneke.
Dengan kata lain, pada hari yang berawan atau mendung sekalipun, kita masih dapat terpapar sinar UV. Kulit yang tidak terlindungi dan mendapat paparan sinar UV yang berlebihan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk mendeteksi dan menyerang sel ganas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)