Sejak akhir Juni, menurut CDC, 94 orang di 14 negara telah menderita penyakit paru-paru serius yang mungkin terkait dengan penggunaan rokok elektrik. Jenis rokok ini memanaskan zat-zat termasuk nikotin dan ganja untuk diubah menjadi aerosol yang dihirup penggunanya.
Karena kasus kian meroket, CDC bekerja dengan departemen kesehatan negara bagian untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang dapat menyebabkan kondisi mengkhawatirkan ini. Apalagi kasus tersebut kerap terjadi pada usia remaja.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hanya saja diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apa yang menyebabkan penyakit ini marak. Namun, menurut CDC, vaping tampaknya menjadi benang merah.
Beberapa negara bagian Amerika negara bagian yang terlibat dalam penyelidikan ini termasuk Illinois, California, Indiana, Minnesota dan Wisconsin. Sebab, hampir sepertiga dari kasus penyakit paru-paru serius dilaporkan berasal dari negara bagian tersebut.
Pejabat kesehatan negara bagian Wisconsin mengatakan pasien anak dan dewasa menunjukkan gejala termasuk sesak napas, kelelahan, sakit dada, batuk dan penurunan berat badan. Banyak pasien mengaku menggunakan vaping dalam beberapa minggu atau bulan sebelum rawat inap.
Akan tetapi, tidak dijelaskan produk vaping mana yang telah digunakan pasien. Selain itu, pejabat kesehatan setempat juga menduga pasien telah menggunakan zat-zat termasuk nikotin, THC dan cannabinoid sintetis dalam vaping yang mereka hirup. Ini yang menyebabkan meningkatnya penyakit paru-paru serius.
Tidak sepenuhnya jelas bagaimana vaping bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Akan tetapi menurut American Academy of Pediatric, keracunan nikotin dapat terjadi ketika orang, terutama anak-anak, menelan nikotin cair atau menyerapnya melalui kulit.
Produk Vaping juga tidak disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). Pada tahun 2018, FDA melarang menggunakan produk vaping dari perusahaan Tiongkok lantaran mengandung zat yang tidak boleh digunakan sembarangan. Disebutkan zat tersebut bisa menyebabkan disfungsi ereksi dan masalah kesehatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)