Menurut sebuah penelitian, jamur dan obat tertentu mampu mencegah penyakit demensia dan alzheimer. Sebab, jamur mengandung senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan saraf di otak. (Foto: Inspirationkitchen)
Menurut sebuah penelitian, jamur dan obat tertentu mampu mencegah penyakit demensia dan alzheimer. Sebab, jamur mengandung senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan saraf di otak. (Foto: Inspirationkitchen)

Jamur Mampu Cegah Risiko Demensia dan Alzheimer

Rona studi kesehatan
Anggi Tondi Martaon • 26 Januari 2017 11:21
medcom.id, Jakarta: Menurut sebuah penelitian, jamur dan obat tertentu mampu mencegah penyakit demensia dan alzheimer. Sebab, jamur mengandung senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan saraf di otak dan melindungi terhadap rangsangan neurotoksik.
 
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food itu menyarankan agar jamur dijadikan sebagai alternatif sebagai makanan fungsional. Sehingga dapat mengurangi atau menunda pengembangan neurodegeneration yang berkaitan dengan usia.
 

Jamur Mampu Cegah Risiko Demensia dan Alzheimer
Mengingat pertumbuhan penderita mengidap penyakit alzheimer sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan, jumlah penderita alzheimer mencapai 42 juta di seluruh dunia pada tahun 2020.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Oleh karna itu, para peneliti dari University of Malaya di Malaysia mendiskusikan temuan  manfaat kesehatan dari jamur dengan kuliner. Meskipun manfaat jamur belum terlihat  efektif, para peneliti fokus pada aktivitas komponen bioaktif dari jamur yang dapat menawarkan manfaat saraf dan kognitif.
 
(Baca juga: Hasil Studi: Mandi Sauna Kurangi Risiko Demensia)
 
Jamur Mampu Cegah Risiko Demensia dan Alzheimer"Berbeda dengan literatur tentang bahan makanan yang mungkin bermanfaat bagi penyakit kardiometabolik dan kanker, sangat sedikit penelitian yang berfokus pada makanan yang mungkin bermanfaat bagi penyakit neurodegenerative," jelas penulis studi Sampath Parthasarathy dari University of Central Florida.
 
Dalam studinya, peneliti menemukan bahwa setiap jamur meningkatkan produksi pertumbuhan saraf Factor (NGF), yaitu molekul yang terlibat dalam mengatur pertumbuhan.
 
Selain itu juga memelihara proliferasi dan kelangsungan hidup sel-sel saraf tertentu dalam otak.
 
"Penelitian saat ini mungkin merangsang identifikasi bahan makanan lainnya yang memproteksi sistem saraf," tambah Parthasarathy.
 

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif