Akan tetapi, untuk wanita yang tidak memiliki faktor risiko tersebut, masih ada tindakan yang harus diambil untuk memastikan bahwa mereka menjalani gaya hidup jantung sehat.
"Kami membutuhkan komunitas medis untuk berkumpul bersama untuk menunjukkan kepada wanita bahwa ini bukan hanya tentang faktor risiko tersebut, tetapi faktor lain untuk dievaluasi," kata Goldberg.
Begitu juga penyakit autoimun tertentu, seperti rheumatoid arthritis, membuat wanita lebih berisiko terkena serangan jantung. Hal yang sama berlaku untuk wanita dengan kondisi yang berhubungan dengan kehamilan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami membutuhkan dokter dengan banyak spesialisasi, tidak hanya ahli jantung, untuk bekerja sama untuk menjangkau wanita dari segala usia tentang potensi faktor risiko mereka," papar Goldberg.
Untungnya, ada tindakan proaktif yang dapat dilakukan semua wanita setiap hari untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa di antaranya adalah makan makanan yang sehat, kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Perlunya menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, garam, serta mengandung gula tambahan. Kemudian, berhenti merokok, minum air mineral secukupnya, mengelola stres dengan tepat, berolahraga, serta memahami sejarah keluarga Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)