Ada banyak jenis anemia. Namun ada tiga jenis anemia yang paling umum selama kehamilan. (Foto: Pexels.com)
Ada banyak jenis anemia. Namun ada tiga jenis anemia yang paling umum selama kehamilan. (Foto: Pexels.com)

Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi saat Hamil

Rona kehamilan anemia
Anda Nurlaila • 28 Februari 2019 09:59
Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah (protein kaya zat besi yang berperan atas warna sel darah merah) atau karena tubuh kehilangan banyak darah. Kondisi anemia lebih sering terjadi pada kehamilan daripada saat normal. 
 

Jakarta:
Ada banyak jenis anemia. Namun ada tiga jenis anemia yang paling umum selama kehamilan yaitu Anemia akibat defisiensi zat besi, Anemia karena defisiensi folat, dan Anemia akibat kekurangan vitamin B12.
 
Bentuk anemia yang paling umum ketika tubuh tidak memiliki zat besi yang cukup untuk membuat hemoglobin. Protein sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Jika Anda menderita anemia, darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup karena kekurangan zat besi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selama hamil, kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat untuk memproduksi darah lebih banyak dan memasok oksigen ke janin yang sedang tumbuh. Asupan zat besi yang disarankan selama kehamilan adalah 27 mg per hari. 
 
Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi saat Hamil
(Selama hamil, kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat untuk memproduksi darah lebih banyak dan memasok oksigen ke janin yang sedang tumbuh. Foto: Pexels.com)
 

Faktor risiko anemia defisiensi besi antara lain:


- Jarak yang pendek di antara kehamilan
- Muntah yang sering di pagi hari
- Diet rendah makanan kaya zat besi dan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi
- Mengandung lebih dari satu janin
- Periode menstruasi pra-kehamilan yang berat
- Riwayat anemia sebelum kehamilan
- Mengonsumsi makanan berlebih yang memengaruhi penyerapan zat besi (susu, kedelai, teh, kopi)
- Hamil sebelum usia 20 tahun
 

Gejala anemia selama kehamilan


Anemia ringan tidak memperlihatkan gejala apapun. Kelelahan umum terjadi selama kehamilan. Tetapi anemia sedang hingga berat memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
 
- Pusing
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Palpitasi
- Kulit pucat
- Kurang konsentrasi dan lekas marah
- Sakit dada
- Kram kaki
 
(Baca juga: Ketahui Jenis Tes Kehamilan)
 

Diagnosa


Selama pemeriksaan kehamilan, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan tes darah untuk anemia:
 
Hitung darah lengkap (CBC)
Hematocrit (Hct) untuk memeriksa persentase sel darah merah
Kadar hemoglobin 
 
Pada trimester pertama dan ketiga, tingkat Hct kurang dari 33 persen, dan Hgb kurang dari 11gm per desiliter (dL) darah terdeteksi anemia.
 
Pada trimester kedua, kadar Hct kurang dari 32 persen dan kadar Hgb kurang dari 10,5gm per desiliter darah termasuk kondisi anemia.
 
Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi saat Hamil
(Ada banyak jenis anemia. Namun ada tiga jenis anemia yang paling umum selama kehamilan yaitu Anemia akibat defisiensi zat besi, Anemia karena defisiensi folat, dan Anemia akibat kekurangan vitamin B12.? Foto: Pexels.com)
 

Komplikasi anemia defisiensi zat besi 


Jika anemia parah dan tidak diobati, dapat menyebabkan masalah serius dalam kehamilan. Kadar zat besi yang rendah membuat ibu hamil lebih cepat lelah
 
Jika anemia defisiensi zat besi ringan tidak diobati dapat menjadi parah dan meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah. Anemia juga meningkatkan risiko kematian bayi baru lahir, lahir mati, kelahiran prematur, dan depresi pascapersalinan.


Pencegahan


Asupan suplemen zat besi dan perubahan pola makan dapat memperbaiki kadar zat besi ibu hamil. Konsumsilah makanan kaya zat besi seperti udang, kalkun, daging sapi, kacang, lentil, dan sereal.
 
Sayur dan buah yang meningkatkan penyerapan zat besi termasuk stroberi, jus jeruk, jeruk bali, paprika, dan brokoli. 
 
Tetapi dalam kasus yang parah dengan kadar Hb kurang dari 6 gm / dL, suplemen zat besi IV atau transfusi darah membantu. Hindari makanan yang memengaruhi penyerapan zat besi antara lain 
 
Polifenol yang ditemukan dalam bayam, kacang-kacangan, beri, sereal, kacang-kacangan dan brokoli menghambat penyerapan zat besi.
 
Fitat yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian juga mempengaruhi kemampuan penyerapan zat besi tubuh Anda. Tanin yang terdapat dalam teh mengurangi kapasitas penyerapan zat besi hingga 50 persen.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif