Ilmuwan Amerika tengah berusaha menemukan vaksin untuk menangkal dan mengobati virus yang sifatnya hampir sama dengan demam berdarah dan chikungunya. Penelitian vaksin dilakukan oleh para ilmuwan di University of Texas Medical Branch.
Para ilmuwan tersebut telah mengunjungi Brasil untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan sampel virus Zika. Setelah itu, mereka langsung mempelajari dan melakukan analisa terhadap virus dengan pengamanan tingkat tinggi di laboratorium di Galveston. Akses masuk ke bangunan tersebut dikontrol ketat oleh polisi dan FBI.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikutip BBC, saat ini belum ada vaksin atau obat untuk mengobati orang yang terjangkit virus Zika. Jika seandainya ditemukan, vaksin tersebut tidak bisa langsung disebarkan secara umum. Dibutuhkan 10 tahun untuk mendapatkan persetujuan dari badan keamanan.
Selain itu, The Pan American Health Organization (PAHO) mengatakan, bahwa saat ini ada vaksin atau perawatan khusus untuk para penderita yang terjangkit virus Zika. Namun, vaksin atau perawatan tersebut hanya sebatas untuk mengurangi gejala, tidak untuk menyembuhkan.
Virus Zika disebarkan melalui nyamuk Aedes Aegypti ini sudah ditemukan lebih dari 60 tahun silam.
Virus Zika pertama kali ditemukan di tubuh monyet pada 1947 di Uganda Zika Forest. Kasus virus Zika menyerang pertama kali terjadi di Nigeria pada 1954. Karena belum mengancam keselamatan masyarakat luas, wabah virus Zika diacuhkan oleh komunitas ilmiah pada saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)