Mitos sarung tangan melindungi Anda sepenuhnya tak salah dan benar. Yang paling benar adalah, Anda rajin mencuci tangan dengan benar dengan sabun untuk bersih. (Foto: Pexels.com)
Mitos sarung tangan melindungi Anda sepenuhnya tak salah dan benar. Yang paling benar adalah, Anda rajin mencuci tangan dengan benar dengan sabun untuk bersih. (Foto: Pexels.com)

Mitos-mitos Penyebaran Kuman

Rona kesehatan covid-19
Kumara Anggita • 27 September 2020 13:00
Jakarta: Dengan adanya musim flu dan virus korona, banyak mitos-mitos yang membahayakan tersebar di sosial media. Untuk itu, pastikan Anda tidak terjerat dalam mitos tersebut. Ada beberapa mitos yang umum terdengar seperti di bawah ini:

1. Pakai sarung tangan

Dikutip dari Live Strong, mengenakan sarung tangan, baik sarung tangan musim dingin atau semacamnya bukanlah cara terbaik untuk menghindari kuman. Semua sarung tangan menangkap patogen yang sama seperti tangan tanpa sarung tangan.
 
Jadi, agar sarung tangan dapat berfungsi sebagai pelindung, Anda harus mencuci (atau menggantinya) secara teratur seperti apa yang Anda lakukan pada tangan Anda. 

2. Vitamin C dapat menyembuhkan pilek

Vitamin C memang sehat namun ini tak terbukti bisa benar-benar menyembuhkan pilek. "Vitamin C penting untuk pertahanan kekebalan, dan kami membutuhkan fungsi kekebalan yang baik untuk penyembuhan," ungkap Pauline Jose, MD, instruktur klinis di UCLA dan spesialis pengobatan keluarga di pH Labs.
 
Meski begitu, penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C setiap hari hanya sedikit mengurangi durasi pilek, sekitar delapan persen, menurut National Institutes of Health (NIH).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


NIH mengatakan bahwa jika Anda baru mulai mengonsumsi vitamin C setelah Anda sakit, itu tidak akan banyak membantu mempercepat pemulihan Anda. 
 
“Obat terbaik adalah tidur yang cukup yang baik," kata Denise Pate, MD, dokter penyakit dalam bersertifikat di Kantor Medis Manhattan. Semakin banyak tubuh Anda beristirahat, semakin cepat pemulihan Anda.
 
 
 

3. Orang sehat tidak membutuhkan vaksin flu

Kelompok tertentu memang memiliki risiko lebih tinggi untuk menghadapi komplikasi terkait flu. Akan tetapi Dr Pate menjelaskan bahwa pada akhirnya siapa pun rentan tertular flu.
 
Ia menambahkan bahwa begitu terinfeksi, individu dapat menularkan dan menyebarkan virus. Itulah mengapa CDC merekomendasikan bahwa setiap orang (mulai usia enam bulan) mendapatkan vaksinasi setiap musim flu.
 
"Virus influenza bermutasi, jadi mendapatkan vaksinasi setiap tahun penting untuk memastikan Anda memiliki kekebalan terhadap strain yang paling mungkin menyebabkan wabah," kata Dr Pate.

4. Anda membutuhkan antibiotik untuk flu

Ini adalah mitos lainnya yang perlu Anda ketahui. Dr Pate menjelaskan bahwa antibiotik secara khusus dibuat untuk membunuh bakteri, bukan virus seperti flu atau novel coronavirus, yang merupakan organisme yang sama sekali berbeda.
 
"Terapi suportif, obat antiviral (tidak semua virus memiliki obat) dan vaksin pencegahan adalah pendekatan yang tepat untuk mengobati virus," katanya.

5. Vaksin flu menyebabkan flu

Jika Anda pernah terkena flu segera setelah menerima suntikan flu, Anda mungkin berasumsi bahwa vaksin itu sendiri membuat Anda sakit. Tapi ini tidak benar. "Suntikan flu dibuat dari virus yang tidak aktif yang tidak dapat menularkan infeksi," kata Dr Pate.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif