Anggun menceritakan bahwa tawaran dari Wregas Bhanuteja datang melalui pesan langsung (DM) di Instagram. Namun, ia justru mengabaikannya lantaran belum mengenal sosok sang sutradara kala itu.
“Aku sebenarnya dikirimin sama Wregas, DM di Instagram. Aku kan nggak kenal pada saat itu siapa itu Wregas ya,” ungkap Anggun, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Desember 2025.
“Udah gitu pas aku lihat, aduh panjang banget gitu, ini udah aku cuekin. Sorry ya,” lanjutnya. Pesan dari Wregas Bhanuteja itu diabaikan oleh Anggun selama satu minggu. Hingga akhirnya, beberapa teman mengingatkan Anggun tentang adanya pesan tersebut.
“Tiba-tiba aku tuh dihubungi sama beberapa teman. ‘Ada Wregas itu yang yang kontak kamu,’ gitu. (Anggun menjawab) ‘masa sih siapa?’ gitu. Langsung diceritain dia (Wregas) itu siapa. Dan akhirnya aku baca DM-nya dia. Dan ternyata dia ngajak (ketemu),” jelas Anggun.
Anggun kemudian langsung mencari tahu rekam jejak Wregas Bhanuteja di internet. Ia merasa sangat senang setelah mengetahui bahwa sutradara yang mengajaknya bermain film pernah meraih penghargaan di Cannes Film Festival.
“Langsung sumringah gitu, lho. Jadi maksudnya dikontak sama seseorang yang ya ternyata emang legit gitu,” tutur Anggun.
Wregas Bhanuteja diketahui pernah meraih penghargaan film pendek terbaik di Semaine de la Critique 2016, yang merupakan bagian paralel dari Festival Film Cannes, lewat karya berjudul Prenjak. Anggun semakin tertarik setelah menyaksikan film-film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, termasuk Penyalin Cahaya dan Budi Pekerti. Ia menilai bahwa ada kesan mendalam yang dirasakan setelah menonton karya-karya dari Wregas.
“Setiap kali (nonton) tuh aku ngerasa ini beda banget, maksudnya ada ada sesuatu yang, dia (Wregas) tuh berada di dunia arthouse, pokoknya ada sesuatu yang selalu menyayat hati,” ujar Anggun.
“Aku tuh setiap kali nonton filmnya Wregas, butuh waktu untuk bisa mengerjakan sesuatu dengan normal buat aku ya. Kayaknya harus harus dicerna dulu, pokoknya ada sesuatu yang membuat akunya tuh enggak bisa, pokoknya butuh waktu,” lanjutnya.
Setelah melalui proses pertimbangan selama berbulan-bulan, Anggun akhirnya setuju menerima tawaran Wregas Bhanuteja untuk membintangi Para Perasuk sebagai debut akting layar lebarnya di Indonesia. Dalam film Para Perasuk, Anggun C. Sasmi berperan sebagai Guru Asri. Karakternya digambarkan sebagai seorang perasuk (penyalur roh) dan bertugas memimpin pesta kerasukan di Desa Latas.
Selain Anggun C. Sasmi, film Para Perasuk juga dibintangi oleh Angga Yunanda, Amudy Ayunda, Chicco Kurniawan, dan Bryan Domani. Film ini menceritakan kisah sebuah desa yang memiliki tradisi kerasukan roh dan dianggap sebagai pesta hiburan serta kepuasan bersama oleh warganya.
Film Para Perasuk dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2026.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
