Dilansir dari WebMD, gejala bakterial meningitis biasanya muncul secara tiba-tiba. Sedangkan gejala viral meningitis dapat muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap dalam beberapa hari.
Gejala yang paling umum dari kedua jenis meningitis tersebut adalah:
- Demam- Sakit kepala parah dan tidak berkesudahan
- Kaku dan nyeri leher, terutama ketika mencoba menyentuh dagu ke dada
- Muntah
- Linglung dan penurunan tingkat kesadaran
- Kejang
Gejala lain yang kurang umum diantaranya adalah kelesuan, nyeri otot dan lemah, dan perasaan aneh seperti kesemutan atau kelemahan di sekujur tubuh. perubahan sensitivitas mata, seperti sakit saat melihat cahaya terang. Ruam kulit dan kesulitan berbicara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anak kecil yang terkena meningitis dapat terlihat seperti sedang sakit flu (influenza), batuk, atau kesulitan bernapas. Agar tidak terlambat, pencegahan meningitis harus dilakukan secara tepat. Dr. dr. Jo Edy Siswanto Sp. A (K) dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta menjelaskan pencegahan karena gejalanya bersifat umum, tentunya bagaimana kita menjaga daya tahan tubuh kita. Dengan daya tahan tubuh yang baik, penyakit oleh virus dan bakteri bisa kita cegah,” ujar Dr. Jo.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah dengan pemberian imunisasi ketika masih anak-anak. Jangan lupa untuk memberikan imunisasi meningitis untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan meningitis. “Ada pemberian imunisasi dari program pemerintah yang biasanya kombinasi dengan vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus), kombinasi juga dengan polio dan radang otak, bahkan hepatitis," imbuh Dr. Jo.
Kondisi lain yang memiliki gejala mirip dengan meningitis diantaranya adalah hepatitis dan flu. Sehingga penting sekali untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala seperti diatas dirasakan oleh seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)