Ranah afektif ini oleh Krathwohl (1974) dan kawan-kawan lebih rinci terdiri dari receiving, responding, valuing, organization, dan characterization by a value or value complex. Contohnya dalam artian responding, mengandung arti adanya partisipasi aktif, misalnya saat berada di dalam kelas bersama dengan teman-temannya dan guru.
Menurut Psikolog Klinis Anak Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli, M.Psi., Psi kita belajar dari rumah membuat anak tak memiliki waktu untuk bertemu teman-temannya untuk bermain, bercanda, mengobrol. Padahal ini adalah hal yang penting untuk pertumbuhannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Aspek afektif tidak muncul karena melalui daring,” ujarnya dalam Webinar bertajuk Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif.
Apa yang disebutkan sebelumnya disebut dengan aspek afektif. Dan sesungguhnya, agar anak tidak merasa hampa, Anda bisa membantu memberikan aspek ini. “Itu bisa dikembangkan oleh orang tua,” paparnya.
Menurutnya, kegiatan belajar mengajar ini bisa dikaitkan dengan kebersamaan dengan keluarga. Misalnya dalam satu ruangan, Anda bisa membuat kakak dan adik belajar bersamaan.
Anda pun bisa juga ikut memonitoring kegiatan belajar dengan hadir di tempat yang sama untuk melakukan aktivitas lain seperti bekerja atau membaca buku. Jangan biarkan anak belajar sendirian, terisolasi dari orang lain di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)