Namun, beberapa bayi dengan tongue tie tidak menyebabkan masalah dan dapat menyusui dengan sempurna. Sementara yang lain, mungkin mengalami kesulitan dan membutuhkan pembedahan sederhana untuk perbaikan.
Menurut konsultan laktasi Katherine Fisher dari Kings College Hospital, tongue tie terjadi ketika potongan untaian jaringan bawah lidah secara abnormal pendek dan kencang. Sehingga membatasi pergerakan lidah. Jaringan Frenula menjadi tongue tie ketika itu menghentikan bayi dari menggerakan lidah dengan cara tertentu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ada dua jenis tongue tie yakni anterior tongue tie dan posterior tongue tie. Pemeriksaan bayi baru lahir tidak melihat apakah bayi mengalami tongue tie atau tidak. Biasanya, pemeriksaan bayi baru lahir adalah untuk memeriksa apakah langit-langitnya lengkap dan bayi dapat menyusu. Tongue tie biasanya ditemukan oleh orang tua bayi, bidan atau asisten kesehatan.
Satu dari tujuh bayi yang baru lahir memiliki tongue tie dan 20 persen di antaranya memiliki posterior tongue tie. Ini juga terjadi lebih umum pada anak laki-laki daripada perempuan.
Tongue tie dapat memengaruhi pemberian susu karena bayi tidak dapat mengangkat lidah mereka, menjulurkannya ke luar bibir bawahnya atau menggerakkannya sepenuhnya ke atas dan ke bawah atau dari sisi ke sisi. Hal ini dapat mempengaruhi perlekatan pada payudara saat menyusui. Namun, beberapa bayi akan menghisap dengan sangat kuat untuk mengimbangi gerakan lidah mereka.
Selain kesulitan menyusui, tongue tie juga dapat menimbulkan masalah lain untuk ibu dan bayi seperti nyeri dan luka pada puting susu ibu, bayi mengambil banyak udara saat menyusu, gejala kolik dan refluks, masalah dengan frekuensi menyusui yang dapat menyebabkan rewel karena bayi tidak puas minum, berat badan yang buruk, bayi tidak tenang atau susah tidur nyenyak.
Bayi yang tidak dapat menyusui dengan benar dan menyebabkan masalah pada perkembangannya akibat tongue tie, harus menjalani pembedahan frenotomy. Risiko utama dari proses frenotomy adalah tongue tie dapat terjadi kembali. Karenanya, setelah pembedahan orang tua harus melakukan perawatan luka, sering memberi makan dan menghindari botol dan dot di hari-hari awal setelah operasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)