Sayangnya, membiarkan anak tidur telat bukanlah ide yang bagus untuk terus dipertahankan. Ini karena orang tua bisa semakin stres.
Dilansir dari Psychology Today, anak-anak tidak bisa menangani emosi dengan baik ketika mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup. Sebuah studi eksperimental baru-baru ini menunjukkan bahwa tidur malam yang tidak memadai dapat mengubah beberapa aspek kesehatan emosional anak-anak. Ini termasuk cara mereka mengalami, mengatur, dan mengekspresikan emosi mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setelah kurang tidur terlihat bahwa ada "perubahan buruk" yang terjadi pada mereka. Ini berkaitan dengan rangsangan emosional, ekspresi wajah, dan regulasi emosi.
Ketika disajikan dengan sesuatu yang positif, anak-anak ini tidak menjadi bersemangat dan tidak tampak bahagia. Para peneliti menekankan bahwa tidur yang buruk sering memengaruhi kehidupan sosial dan emosional anak-anak sehari-hari. Hal ini membuat mereka lebih sulit.
Sekarang, lebih dari sebelumnya, anak-anak harus mampu menangani emosi mereka dengan lebih baik. Ini karena banyak dari mereka yang mengalami serangkaian "perasaan besar" terkait dengan perubahan hidup dari covid-19.
Survei Save the Children menemukan, dari 1.500 rumah tangga ditemukan bahwa:
1. 52% anak mengatakan mereka merasa bosan di rumah
2. 49% khawatir tentang orang yang dicintai terkena Covid-19
3. 34% merasa takut
4. 27% merasa cemas
5. 22% merasa tidak bahagia
Anak-anak berduka karena kehilangan kehidupan lama mereka, kenormalan, kegiatan, sekolah, dan bisa menghabiskan waktu (nyata) dengan teman dan keluarga besar. Mereka merasakan tekanan ekonomi dan sosial orang tua mereka.
Sekarang adalah waktunya untuk tidur lebih awal. Membantu anak-anak untuk tidur yang cukup adalah salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan kesehatan emosional mereka dan membantu mereka mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)