Apa itu adrenache pada anak? Berikut informasinya. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Apa itu adrenache pada anak? Berikut informasinya. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Mengenal Adrenarche, Lonjakan Hormon Sebelum Pubertas

Rona keluarga perkembangan anak perkembangan remaja
Timi Trieska Dara • 31 Agustus 2020 09:00
Jakarta: Seorang ibu empat anak perempuan mendapati putri keduanya yang berusia tujuh tahun tiba-tiba berubah dari seorang gadis kecil yang ceria dan santai menjadi seorang anak pemarah yang lepas kendali karena hal-hal sepele.
 
Awalnya ia berpikir ada sesuatu yang terjadi karena sekolah tetapi setelah berbicara dengan gadis kecil itu tentang perasaannya, dia mengaku tidak tahu mengapa dia begitu kesal dan marah.
 
Ketika si ibu bertanya dengan guru, mereka mengatakan bahwa perubahan hormonal yang dialami anak-anak selama kelas dua SD terkadang lebih buruk daripada pubertas itu sendiri.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia pun belajar mengenai alasan perubahan perilaku putrinya yakni fase perkembangan yang disebut Adrenarche. Dalam Wikipedia dan beberapa sumber, Adrenarche bisa dibilang sebagai perubahan hormon lain saat pubertas.
 
Para ilmuwan telah melihat lebih dekat pada tahap ini dan percaya bahwa anak-anak mulai mengalami lonjakan hormon antara usia enam dan delapan tahun, yang dapat menyebabkan peningkatan emosi.
 
Penelitian yang dilakukan di Australia untuk Childhood to Adolescence Transition Study menemukan bahwa anak-anak kelas dua dan tiga SD mengalami peningkatan androgen adrenal - hormon yang berperan besar dalam masa pubertas beberapa tahun kemudian. 
 
Peningkatan alami pada androgen adrenal ini terjadi pada semua anak, meskipun mereka mungkin tidak semuanya menunjukkan suasana hati atau perubahan perilaku.
 
 

 
Adrenarche adalah tahap perkembangan terpisah yang biasanya terjadi setidaknya dua tahun sebelum pubertas itu sendiri, menurut George Patton, konsultan profesor psikiater anak dan remaja dan kepala penelitian kesehatan remaja di Murdoch Children's Research Institute, yang memimpin penelitian itu.
 
"Kami tertarik pada Adrenarche sebagai fase perkembangan penting di mana anak-anak menempatkan beberapa dasar emosional dan metabolisme untuk masa remaja," kata George Patton. 
 
"Selama tahun-tahun inilah seorang anak benar-benar mulai mengembangkan konsep dirinya sendiri yang mereka bawa ke masa remaja dan dewasa," kata dia.
 
Ketika perubahan yang terjadi selama masa pubertas dapat dilihat dari luar, Adrenarche sebagian besar merupakan periode perkembangan psikologis dan emosional. 
 
Hormon yang mengalir melalui tubuh anak Anda mungkin berdampak signifikan pada perasaan mereka, tetapi cenderung tidak menyebabkan tanda atau gejala fisik seperti pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak atau jerawat.
 
"Androgen adrenal adalah neurosteroid yang tampaknya berpengaruh pada beberapa jalur yang terlibat dalam pemrosesan emosi," jelas Patton.
 
 

 
Tetapi jika anak-anak menunjukkan gejala fisik, termasuk rambut kemaluan, rambut ketiak, dan bau badan, hal itu jarang menjadi perhatian kecuali jika disertai dengan perkembangan payudara yang progresif sebelum delapan tahun, penis dan atau pembesaran testis sebelum sembilan tahun, dan pertumbuhan linier yang tidak normal, menurut laporan 2016 dari American Academy of Pediatrics.
 
Ini semua pada kenyataannya adalah Anda mungkin melihat anak Anda yang berusia tujuh atau delapan tahun tampak marah atau menangis tanpa alasan saat mereka berjuang untuk memproses emosi mereka. 
 
Mereka mungkin mulai berselisih dengan kelompok pertemanan mereka atau perilaku mereka mungkin tampak di luar karakter. Untungnya, ada cara bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka mengelola perubahan.

Penanganan fase adrenarche

Tahap ini juga bisa membingungkan orang tua karena mereka biasanya mengharapkan amukan (tantrum) tau perubahan suasana hati ketika anak-anak mereka masih balita atau remaja, kata Liat Hughes Joshi, penulis 5-Minute Parenting Fixes. Tapi komunikasi adalah kuncinya.
 
"Bicaralah dengan anak Anda tentang bagaimana perasaan mereka saat Anda berdua tenang," saran Joshi. "Pastikan untuk bersikap konsisten, tegas, dan adil." Dan bekerja sama untuk menghasilkan strategi untuk membantu si kecil mengatasi perasaan mereka.
 
 

"Salah satu caranya adalah dengan mendorong mereka untuk menarik napas dalam-dalam ketika merasa kesal," kata Joshi. Dan dia memperingatkan agar tidak membiarkan anak Anda berperilaku buruk hanya karena hormon. 
 
"Periksa pemicu lain dalam kehidupan anak Anda yang dapat menyebabkan perubahan perilaku mereka daripada menghubungkan semuanya dengan hormon," tambah Joshi.
 
Rachel Davis, praktisi NLP dan pendiri Raise a Tiger, sebuah program yang menggunakan mediasi dan musik untuk membantu mengajarkan kesehatan mental dan emosional pada orangtua dan anak-anak, menyarankan pendekatan serupa.
 
Selalu validasi perasaan anak Anda dan bantu mereka menyebutkan nama emosinya. "Setelah emosi berlalu, ajak mereka untuk berpikir tentang bagaimana mereka dapat menanganinya secara berbeda di lain waktu," kata Davis, ibu dua anak. 
 
"Menugaskan mereka untuk bertanggung jawab atas solusi memungkinkan mereka untuk bertanggung jawab atas perasaan dan perilaku mereka sendiri dan memberdayakan mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif