Ipang mengobrol dengan Mbah Mbono di rumah publik Dusun Cancangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Minggu, 22 Desember 2019. (Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
Ipang mengobrol dengan Mbah Mbono di rumah publik Dusun Cancangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Minggu, 22 Desember 2019. (Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)

Ipang Takjub Pelestari Lingkungan

Rona ipang
Arthurio Oktavianus Arthadiputra • 23 Desember 2019 07:09
Yogyakarta: Kerusakan lingkungan masih menjadi topik utama di Indonesia yang patut menjadi perhatian bersama. Sangat sedikit orang yang mau mendedikasikan waktunya untuk berkerja dalam menjaga kelestarian lingkungan, mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan. Orang-orang seperti itu membuat takjub Ipang.
 
“Mereka orang-orang hebat. Orang-orang yang memiliki semangat dan mengikhlaskan waktunya untuk alam ini, karena buat saya compare yang paling tinggi adalah waktu tidak akan terbayar dengan apa pun, dan bapak-bapak ini hebat,” tutur vokalis BIP, Minggu, 22 Desember 2019.
 
Ungkapan itu disampaikan Ipang saat mengikuti prosesi wiwitan di Dusun Cancangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penduduk dusun ini membasmi hama tikus di sawah secara alami dengan bantuan burung Serak Jawa (Tyto Alba). 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut pelantun lagu “Ada Yang Hilang” itu, apa yang didengarnya berdasarkan cerita pelaku pelestari lingkungan dan warga setempat, cara alami membasmi hama yang dilakukan di situ merupakan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari dan dijaga.
 
“Mereka cerita, tahun 2012 di sini mulai ada serangan tikus yang sangat dahsyat, terus bisa hilang tanpa harus mengorbankan alamnya, malah memelihara alam seperti adanya Tyto alba dan lain-lain di sini,” tutur musisi bernama lengkap Irfan Fahri Lazuardy.
 
Menjaga kelestarian lingkungan dengan Tyto alba oleh warga bahkan berlanjut dengan tidak menggunakan pestisida di lahan pertaniannya, digantikan oleh pupuk agen hayati.
 
“Hasil panen tadi yang saya makan, saya bilang pada istri, saya belum pernah makan nasi seenak ini. Jadi, ini kesempatan yang sangat luar biasa sekali berada di sini,” katanya. 
 
Ipang mengaku ingin belajar banyak dengan bapak-bapak dan mbah-mbah di Dusun Cancangan, agar tutorial tentang negara dan budaya tidak hilang, dan tidak di-replace dengan tutorial yang lain. 
 
Tutorial yang dimaksud oleh Ipang adalah cara-cara pelestarian lingkungan dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal dan budaya yang sudah ada sejak dahulu kala. 
 
Karena, cara-cara seperti itu sudah mulai luntur dan tergantikan oleh cara yang lebih instan tapi merusak lingkungan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif