Ketika Anda mau mulai bertanam hidroponik, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah sistem apa yang cocok dengan situasi Anda. (Ilustrasi/Pexels)
Ketika Anda mau mulai bertanam hidroponik, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah sistem apa yang cocok dengan situasi Anda. (Ilustrasi/Pexels)

6 Ragam Sistem Hidroponik

Rona tanaman
Kumara Anggita • 05 Agustus 2020 17:07
Jakarta: Ketika Anda mau mulai bertanam hidroponik, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah sistem apa yang cocok dengan situasi Anda. Tito Octoriadi S.Si, Penggiat hidroponik lulusan Departemen Biologi, IPB menjelaskan bahwa ada beberapa ragam sistem hidroponik yang bisa Anda coba.
 
Melalui Aplikasi Orami peranting, Tito menjelaskan bahwa enam ragam sistem hidroponik antara lain:

1.Hidroponik Substrat

Menurut jurnal dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Hidroponik substrat adalah metode hidroponik yang tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media selain tanah yang dapat menahan nutrisi dan air serta menyediakan oksigen untuk mendukung tanaman sebagaimana fungsi tanah. Macam-macam media yang sering digunakan adalah pasir, arang sekam, pakis cacahdan kerikil. Ampas tebu (bagase) merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai media dalam hidroponik substrat. 

2.NFT (nutrient film technique)

Dikutip dari Prosiding Snips 2017 oleh Gigih Pamungkas dan rekannya NFT adalah  adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi hidroponik yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. 

3.DFT (Deep flow technique)

Dikutip dari Hidroponikpedia, DFP adalah salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi dan menggunakan sirkulasi dengan aliran pelan. Sistem ini menggunakan listik sebagai penggerak pompa agar dapat dengan mudah mensirkulasi nutrsi ke seluruh akar tanaman.

4.Aeroponik

Dikutip dari Tanamania, aeroponik adalah hasil modifikasi dari hidroponik. Metode aeroponik hanya memerlukan air dan tidak memerlukan bantuan media yang lainnya semacam pasir dan kerikil. Jadi, akar tanaman yang menggunakan metode aeroponik dibiarkan menggantung di udara.

5.Floating raft (rakit apung)

Dikutip dari hidroponikshop, hidroponik sistem floating raft atau rakit apung merupakan sistem budidaya hidroponik dengan cara menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak media. Hal ini membuat akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.

6.Kombinasi NFT, DFT, Aeroponik dan floating raft

Anda bisa juga mengombninasikan lima ragam sistem hidroponik di atas. Semua sesuai dengan kebutuhan Anda.
 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif