Berikut ini ciri seorang anak mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Berikut ini ciri seorang anak mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Gejala-gejala pada Anak dengan ADHD

Rona perkembangan anak adhd
Raka Lestari • 26 Juli 2020 18:00
Jakarta: Attention deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) atau yang dikenal juga dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan neurodevelopmental yang paling banyak ditemukan pada anak usia sekolah dasar.
 
“Angka kejadian GPPH ini bisa mencapai 2- 18 persen dan 1 dari 11 anak menderita GPPH,” ujar dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A (K). 
 
“Dan gejala GPPH ini 30 – 80 persen bisa menetap sampai remaja bahkan 65 persen sampai dewasa,” ujar dr. Herbowo, dalam Webinar Seminar Awam Menjaga Kesehatan pada Anak ADHD di Masa New Normal, Jumat 24 Juli 2020.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dr. Herbowo, dua gejala utama dari anak dengan ADHD ini adalah gangguan pemusatan perhatian (inatensi) dan gangguan hiperaktif-impulsif. 

Inatensi 

- Gagal memusatkan perhatian pada hal-hal kecil dan mengalami kesalahan yang tidak perlu 
- Sukar mempertahankan perhatian pada tugas atau aktivitas bermain 
- Tampak tidak mendengarkan bila diajak berbicara 
- Gagal menyelesaikan tugas
- Kesukaran dalam mengatur tugas dan aktivitas
- Menghindari tugas yang membutuhkan konsentrasi
- Sering menghilangkan benda-benda yang dibutuhkan 
- Sering mudah terganggu oleh hal-hal di luar
- Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari

Hiperaktivitas dan Impulsivitas

- Gelisah dengan tangan atau kaki menggeliat-geliat di tempat duduk 
- Meninggalkan tempat duduk 
- Berlari dan memanjat berlebihan
- Kesulitan bila bermain dengan duduk diam 
- Bergerak terus bagaikan didorong oleh “mesin”
- Bicara berlebihan 
- Menjawab lebih dahulu sebelum pertanyaan yang diajukan selesai
- Sulit menunggu giliran
- Menyela dan memaksakan kehendaknya pada orang lain
 
Ia mengatakan bahwa untuk mengatakan seorang anak mengalami GPPH, maka gejala yang ditunjukkan oleh anak harus terjadi secara terus menerus sekitar enam bulan atau lebih. “Kalau baru seminggu atau dua minggu terakhir hiperaktif, itu berarti bukan ADHD,” kata dr. Herbowo. 
 
“Selain itu, ADHD ini munculnya pada usia kurang dari 12 tahun. Jadi kalau dia hiperaktif pada usia 13 atau 14 tahun, maka itu bukan ADHD,” jelas dr. Herbowo. 
 
Untuk mengatasi anak dengan ADHD ini pada umumnya dilakukan terapi. Akan tetapi, bisa juga diberikan obat-obatan tertentu agar anak dengan ADHD yang tentunya dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif