"Kalau mau jadi perempuan sukses, mulailah dengan tekad dari diri sendiri. Jangan mengeluh dan minder. Tekun, fokus, dan ulet sangat penting," kata dia saat ditemui di Jalan RA Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2015).
Perempuan kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937 ini bisa dibilang telah paham asam garam kehidupan di dunia usaha. Dengan ketekunan, Martha merintis usahanya dari nol.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya berpengalaman jadi TKW. Saya pernah jadi baby sitter di Amerika. Dari pekerjaan itu saya menabung dan bertekad jadi ahli kecantikan," akunya.
Tekad Martha untuk mewujudkan keinginannya tak pernah padam. Keahliannya dalam merias diaplikasikan pada perempuan Amerika Serikat. Dari situ pula, tumbuh keinginanya untuk membuat produk kecantikan bagi perempuan Indonesia.
"Awalnya saya berpikir, yang dari Barat selalu terbaik. Tapi setelah melihat kulit orang barat yang cenderung tidak berpigmen, saya melihat bahwa kecantikan sesungguhnya dimiliki perempuan Indonesia. Dari situ saya mulai bertekad untuk membuat produk kecantikan bagi perempuan Indonesia," urainya.
Martha pun kembali ke Indonesia, dan mulai belajar tentang potensi jamu.
"Kalau ingat dulu ya, saya pernah disangka gila karena pulang-pulang dari Amerika bukannya jadi 'seseorang', eh malah belajar sama dukun," kenangnya sambil tertawa.
"Beruntung, suami saya yang profesor paham maksud saya. Beliau-lah yang menuliskan potensi jamu yang saya pelajari ke dalam buku, hingga akhirnya ilmu itu bisa turun temurun lewat buku," tambah dia.
Martha Tilaar tak hanya memiliki brand kecantikan dan jamu yang menggunakan namanya. Hingga kini, ia juga memiliki lebih dari 28 titik tempat spa yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua bahan-bahan produknya, menggunakan sentuhan tradisi bahan-bahan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)
