Orang tua bisa mengarahkan batita dengan memberikan beberapa jenis permainan untuk melatih perkembangannya. (Foto: Pexels.com)
Orang tua bisa mengarahkan batita dengan memberikan beberapa jenis permainan untuk melatih perkembangannya. (Foto: Pexels.com)

Jenis Permainan untuk Anak Usia 0-3 Tahun

Rona keluarga perkembangan anak
Kumara Anggita • 11 Juni 2020 08:00
Jakarta: Usia anak masuk tiga tahunan bukanlah hal yang mudah untuk orang tua. Ini karena mereka biasanya jadi lebih eksploratif, 'sok tahu', dan suka membuat 'kekacauan' di rumah.
 
Menurut dr. Pinansia Finska Poetri hal ini terjadi karena mereka sudah masuk ke fase conscius mind (pikiran sadar) di mana anak sudah sadar dia sedang berkembang, sudah tahu apa yang dia butuhkan, sudah lebih jelas menunjukkan minat dan bakatnya.
 
Untuk itu, orang tua bisa mengarahkan mereka dengan memberikan dua jenis permainan. Permainan itu adalah:

1. Structural play

Ia menjelaskan bahwa jenis permainan ini ciri khasnya adalah didahului dengan demo atau ada urutan dan teknisnya. Anak-anak diarahkan untuk mengikuti urutan-urutan berdasarkan kegiatannya. Permainan ini berguna untuk melatih kedisiplinan mengikutii pertaturan yang berlaku.

2. Free play

Sementara free play atau main bebas ciri khasnya adalah anak diberi kesempatan penuh dalam memanipulasi objek atau mainan yang ada di depannya, tanpa arahan, tanpa interupsi, dan tanpa aturan. Permainan jenis ini berguna untuk melatih kreatifitas, daya imajinasi, kemampuan memecahkan masalah, dan daya konsentrasi atau fokus anak.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Dan sebaiknya dua jenis permainan ini selalu ada dalam satu hari,” ungkapnya dalam Roompi di Aplikasi Orami dengan tema Practical life: Bagaimana Memfasilitasi Toddler agar Mandiri.

Menyendok

Kegiatan permainan yang bisa Anda lakukan di sini adalah menyendok. Ini bisa diberikan pada anak yang usianya sekitar 2,5 tahun.

Permainan menyendok

- Menyendok dari satu mangkuk ke mangkuk lain
- Menyendok dari satu mangkuk ke dua mangkuk lain yang ukurannya sama
- Menyendok dari satu mangkuk ke dua mangkuk lain yang ukurannya berbeda
- Menyendok dari satu mangkuk ke mangkuk lain yang ada garis takarannya
 
Menurut dr. Pinansia tujuan utamanya memang bukanlah menyendok tapi supaya dua menu permainan tersebut sudah bisa kita dapatkan dalam satu kegiatan permainan.
 
“Ketika seorang anak memberikan demo tentang bagimana caranya menyendok dan dia mengikuti arahan Mamanya (meskipun belum sempurna karena dia pada akhirnya menungkan berasnya ke mangkuk satunya) ini termasuk kegiatan structural play,” jelasnya.
 
“Ketika si kecil akhirnya membuat kekacauan dengan berasnya ini, ya berasnya dihambur, dikosek-kosek, ia langsung switch ke free-play. Di mana durasi free play ini berlangsung selama 15 menit,” lanjutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif