Covid-19 telah mengubah kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak. (Ilustrasi/Pexels)
Covid-19 telah mengubah kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak. (Ilustrasi/Pexels)

7 Risiko yang Dihadapi Anak Selama Pandemi

Rona pandemi covid-19
Raka Lestari • 23 Juli 2020 15:05
Jakarta: Covid-19 telah mengubah kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak. Pada situasi pandemi ini, hampir semua orang dipaksa untuk beradaptasi secepat mungkin.
 
Dan di tengah situasi ketidakpastian dan perubahan mendadak yang terjadi, anak-anak berada dalam situasi rentan atas berbagai risiko.
 
Save The Children Indonesia atau Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang merupakan sebuah organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan hak-hak anak menyampaikan hasil survei mereka mengenai risiko-risiko yang harus dihadapi anak-anak selama pandemi seperti berikut:

Hilangnya mata pencaharian orang tua

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Save The Children Indonesia menemukan bahwa sekitar 1 dari 3 responden kehilangan pekerjaan mereka karena pandemi. Survei tersebut juga menemukan bahwa 7 dari 10 responden (72%) mengalami penurunan pendapatan sehingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan 3 dari 10 responden (32%) kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian.

Sulit mengakses layanan kesehatan dasar

Dampak ekonomi di tingkat rumah tangga sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar anak, baik makanan maupun layanan kesehatan. Sebanyak 7 dari 10 responden orang tua mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan sembako.

Tidak bisa mengakses layanan pendidikan yang berkualitas

Pandemi ini telah membuat sekolah di 34 provinsi di Indonesia, termasuk pesantren tutup. Berdasarkan data UNESCO per0 April 2020, terdapat lebih dari 68 juta siswa yang kini melakukan pembelajaran jarak jauh. Meski begitu, pelaksanaannya di lapangan masih menghadapi berbagai kendala.

Terbatasnya dukungan bagi anak disabilitas

Anak-anak dengan disabilitas seperti tunagrahita kesulitan memahami informasi dan panduan kesehatan covid-19. Selain itu, anak-anak dengan disabilitas lainnya seperti tunanetra lebih berisiko terkena covid-19 karena mereka berjalan dengan menyentuh benda-benda di sekitar mereka.

Kehilangan orang tua

Saat ini, 60 persen lebih kasus yang ada terjadi pada orang-orang usia produktif (30 – 45 tahun). Di usia ini umumnya orang Indonesia telah memiliki 1 sampai 3 anak. Artinya, ada jutaan anak yang terdampak langsung karena orang tuanya terinfeksi, diisolasi, dirawat, di rumah sakit, atau bahkan meninggal dunia.

Rentan mendapat kekerasan

Kebijakan belajar dari rumah juga memunculkan tantangan tersendiri bagi orang tua karena secara tidak langsung guru telah mendelegasikan perannya kepada orang tua. Banyak orang tua mengalami tekanan psikologis. Tekanan ini jika tidak tertangani dengan baik akan berpotensi menimbulkan kekerasan pada anak-anak di rumah.

Tinggal di kawasan rawan bencana

Menurut BNPB, 60 – 70% mayoritas korban bencana yang ada di Indonesia adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Oleh karena itu, penting untuk tetap meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap risiko bencana alam diluar covid-19.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif