Psikolog Klinis, Reynitta Poerwito.,M.Psi dari rumah sakit Eka BSD Tangerang Serpong, Mitra School of Parenting dan Mitra Mother and Baby Indonesia menjelaskan bahwa untuk sebagian besar orang tua merasakan stres, bingung, dan merasa bersalah menghadapi situasi ini.
Berikut kekhawatiran orang tua saat adanya sibiling rivalry:
-Perilaku agresif secara fisik maupun emosional
-Menjadi perundung
-Kurangnya empati
-Tidak bisa berhenti berkelahi
-Tak peduli dengan orang lain
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Contoh perilaku dan emosi yang bisa terjadi dalam situasi sibling rivalry adalah
-Memukul
-Mengejek
-Bersedih ketika adik diperhatikan
-Menarik diri
-Melempar mainan ke adik
-Emosional atau mudah marah
Memang kesannya sibling rivalry ini mengerikan, namun sebenarnya ada banyak hal bermanfaat yang bisa didapatkan anak untuk kedepannya.
“Ternyata sibling rivalry juga merupakan wadah pembelajaran bagi anak-anak kita (untuk kakak maupun adik). Jadi mommies jangan khawatir dulu kalau sibling rivalry terjadi saat ini, karena kalau kita tahu caranya untuk menghadapi rasa persaingan ini, maka banyak hal positif yang bisa didapat untuk anak-anak kita,” jelas Reynitta.
Hal yang dapat dipelajari anak dari situasi ini antara lain:
-Cara menyelesaikan konflik
-Belajar untuk mengenal power (kekuasaan)
-Menjadi lebih assertive
-Mengenal perbedaan yang muncul dalam lingkungannya.
Jadi, jangan khawatir bila hal ini terjadi. Bersikaplah bijaksana agar situasi buruk bisa memberikan manfaat yang positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)