Lintasan sejarah turtleneck
Turtleneck menyimpan reputasi historis yang panjang dan radikal, karena berkaitan erat dengan berbagai figur perempuan, yang memiliki pengaruh mendunia.Kepiawaian tersebut diawali saat item ini menjadi seragam bertanding para atlet olahraga polo pada 1860, yang menjadi favorit para working class pada abad ke-19 dalam budaya western.
Di antara momen debut dari turtleneck tadi, terselip sebuah pergeseran yang berfokus pada perempuan, lewat karakter fiksi Gibson Girl dalam bentuk ilustrasi wajah perempuan mengenakan high-neckline. Gibson Girl adalah ikon perempuan ideal yang atraktif, aktif, dan independent.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemudian, tibalah saatnya eksistensi turtleneck menjadi kian menarik. Di mana pergeseran dinamis dari yang sebelumnya adalah working uniform para lelaki, ke pakaian para sensual bombshell, sebut saja Jayne Mansfield dan Marylin Monroe.
Pada 1957, muncul ungkapan 'I am different' pada film Funny Face, yang diucapkan pemeran utamanya, Audrey Hepburn. Ia menjelaskan alasannya mengenakan turtleneck pada film yang disutradarai Stanley Donen tersebut.

Audrey Hepburn (ist)
Tampilan serba hitam ini, bahkan dijadikan movie poster. Film bernuansa energetic yang menghubungkan kota New York dan Paris, mengangkat figur perempuan yang memiliki misi akademis, di balik keputusannya untuk menerima tawaran berkarier modelling yang membawanya ke kota berjulukan City of Light.