Produk yang dibuat oleh perusahaan Kalain ini menawarkan "penciuman kenyamanan" saat waktu berkabung, demikian penjelasan wanita yang memulai perusahaan dengan anaknya, kepada AFP.
Menurut Katia Apalategui, ide untuk mengabadikan aroma orang meninggal bermula kala ayahnya meninggal, beberapa tahun lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya memiliki kebutuhan, saya ingin menjaga aroma tubuhnya," ujarnya sebagaimana dilansir Foxnews, Selasa (8/2/2016).
Dia bermitra dengan laboratorium di Universitas Le Harve untuk menangani proyek tersebut.
"Kami mengambil pakaian orang yang telah meninggal dan ekstrak baunya, kemudian kami merekonstruksi itu dalam bentuk parfum dalam waktu empat hari," kata salah satu peneliti di universitas pada Fusion.
Rincian dari proses ini tersembunyi, dan melibatkan penggalian molekul dari kain, dan mengubahnya menjadi parfum berbasis alkohol.
Isyarat sensorik dapat memicu kenangan dan emosi, sebuah proses yang ada dalam atribut anatomi otak manusia. Paket ini berisi sebuah botol bervolume 10 ml, dengan "Eau de Dead Person", atau parfum orang meninggal.
Kotak parfum dilengkapi tempat untuk foto almarhum, dan syal sutra bertuliskan inisial orang yang dicintai tersebut.
Mendokumentasikan aroma tubuh nantinya juga akan diterapkan untuk pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
