Berbekal dua kursi dan sekantong henna, ia mendatangi bazaar di pusat kota Kalkuta dan membuat kios 'darurat' yang akan melayani pelanggan hingga sore hari.
Menurutnya, hari raya Idul Fitri memiliki pesona yang tak tertahankan. Euforia Ied pun membawanya mendatangi bazaar dan menunggu orang untuk dibuatkan henna.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Suasana meriah dan fakta bahwa begitu banyak anak-anak muda menunggu saya untuk membuat Idul Fitri mereka lebih semarak dengan desain-desain di tangan mereka. Membuat chaand raat (desain henna) merupakan pengalaman luar biasa bagi saya," katanya seperti dikutip onislam.net, Senin (28/7/2014).
Tak hanya henna, tradisi perayaan Idul Fitri lainnya yang juga ada di Kalkuta adalah kulinernya. Meskipun banyak penganan-penganan ringan disajikan, namun bagian paling penting dari Idul Fitri adalah Al Khurmah, bubur tipis berbahan dasar bihun.
Perayaan Idul Fitri di Kalkuta dikenal dengan Meethi Idul Fitri, yang khas dengan kulinernya, Al Khumar. Makanan ini berupa bihun yang digoreng dengan mentega kemudian disiram dengan susu, gula, kacang-kacangan, bubuk kapulaga, dan kurma.
Menurut seorang ibu rumah tangga, Sumaiya Shaikh, selain Al Khumar, Idul Fitri tak lengkap rasanya tanpa kebab goreng, nasi briyani, susu, bubur, hingga yoghurt. Pertemuan keluarga pun yang juga menjadi agenda penting merayakan Idul Fitri di India. (Onislam.net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AHL)
