Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ciri-ciri malam lailatul qadar (Ilustrasi oleh Syaibatul Hamdi/Pixbay)
Ciri-ciri malam lailatul qadar (Ilustrasi oleh Syaibatul Hamdi/Pixbay)

Kapan Lailatul Qadar? Ini Ciri-ciri, Keutamaan, dan Amalannya

Muhammad Syahrul Ramadhan • 22 April 2022 19:28
Jakarta: Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemulian bahkan lebih mulia daripada seribu bulan. Karena itu, lailatul qadar menjadi malam yang dinantikan oleh umat muslim di bulan Ramadan.
 
Kemuliaan lailatul qadar lantaran di malam tersebut Al-Quran diturunkan. Allah berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 1-5:
 
Surah Al Qadar 1-5

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Kapan Lailatul Qadar?

Kebanyakan ulama berpendapat bahwa lailatul qadar terdapat pada sepuluh akhir Ramadan. Terutama pada malam ganjil, namun itu bukan berarti lailatul qadar tidak terjadi pada malam genap atau sebelum sepuluh terakhir.
 
Adapun perahasiaan kedatangan malam ini menurut para ulama adalah agar umat Islam selalu beribadah dan memperbanyak amal saleh sembari berharap bertemu lailatul qadar.

Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar

Selain hadis di atas, ada juga beberapa hadis yang menyebutkan tentang ciri-ciri malam lailatul qadar di antaranya:

1. Keadaan Malam yang Tenteram dan Tenang

Salah satu tanda datangnya malam Lailatul Qadar ialah kondisi malam yang tenteram dan tenang. Hal tersebut dapat dirasakan jika kita memiliki kepekaan akan kondisi tersebut.
 
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

2. Kondisi Cuacanya yang Tidak Begitu Panas dan Dingin

Selanjutnya ditandai dengan cuaca pada malam itu yang tidak ekstrim (terlalu panas atau dingin). Kondisi tersebut menambah kenyamanan dan kesyahduan dalam beribadah kepada Allah Swt.
 
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda tentang Lailatul Qadar, "Yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (H.R. Imam Al Baihaqi).

3. Malam Yang Cerah dan Matahari Terbit dengan Teduh

Selanjutnya malam yang cerah serta keesokan harinya matahari terbit dengan teduh tanpa sinar yang kuat seperti biasanya dengan sinar yang memancar di segala penjuru.
 
Rasulullah SAW bersabda, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Muslim).

4. Malam yang Terang dan Tenang

Pada malam itu suasananya penuh ketenangan dan berbeda dari malam-malam lain. Langit terlihat terang meskipun tidak ada sinar bulan.
 
"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)." (HR. at-Thabrani).

5. Bulan Terlihat Separuh

Terakhir dalam sebuah riwayat Abu Hurairah, dia pernah berdiskusi dengan Nabi Muhammad SAW tentang Lailatul Qadar. Dan Rasulullah bersabda yang artinya, "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan."
 
Demikianlah tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Gambaran suasana pada malam hari atau keesokan harinya dapat memberikan pengetahuan kepada kita agar dapat menjumpai dan merasakan kehadiran tamu agung nan istimewa yakni malam Lailatul Qadar.

Keutamaan lailatul qadar

Berikut lima keutamaan lailatul qadar seperti dikutip dari laman resmi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Jumat, 22 April 2022:
 
1. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, (Q.S Al-Qadr:3)
 
Dalam tafsir al-Thabari disebutkan ada Mujahid yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “lebih baik dari seribu bulan” adalah amal, puasa, dan shalat, yang dikerjakan pada malam lailatul qadar lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan.

2. Dosa orang yang menghidupkan malam tersebut diampuni
 
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari)
 
3. Pada malam tersebut turun para malaikat dan malaikat jibril a.s ke bumi.
 
Pada malam tersebut turun para malaikat ke bumi yang jumlahnya tidak terhingga dan lebih banyak dari kerikil yang ada di bumi.
 
4. Malam penuh kesejahteraan.
5. Pada malam tersebut diturunkannya Al-Qur`an

Berikut lima amalan yang dianjurkan saat lailatul qadar.

Memperbanyak membaca doa
 
Doa Rasulullah saat lailatul qadar: "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’."
 
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku."
Membaca Al-Quran
Seperti dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 185, bulan Ramadan merupakan bulan di mana diturunkannya Al-Quran. Allah berfirman:
 
“Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
 
Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran.
 
Salat sunnah
 
Selain ibadah salat wajib, salat sunnah juga mesti diperpanjang. Terutama salat malam, hal tersebut sudah dicontohkan Nabi Muhammad.
 
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).
 
I’tikaf
 
I’tikaf atau berdiam diri di masjid/musala dianjurkan dilakukan. Namun, tidak hanya diam tetapi dibarengi dengan amalan salat sunnah dan membaca Al-Quran.
 
Memperbanyak sedekah
 
Meningkatkan sedekah amalan lainnya yang bisa dilakukan. Sedekah ini menjadi ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.
 
Mengutip laman Kementerian Agama, tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT:
 
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RUL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif