Dalam sejarah Islam, Jumadil Awal dikenal sebagai bulan yang membawa makna ketenangan dan refleksi. Banyak ulama menganggapnya sebagai waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan doa.
Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama awal bulan Jumadil Awal 1447 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada 23 Oktober.
Makna dan Keistimewaan Jumadil Awal
Kata “Jumadil” berasal dari bahasa Arab jamada yang berarti “beku”. Istilah ini merujuk pada musim dingin di Jazirah Arab pada masa lalu ketika air banyak yang membeku.Di bulan ini pernah terjadi peristiwa bersejarah, seperti Perang Muta yang menjadi bagian penting dalam perjuangan Islam. Oleh karena itu, bulan ini juga diidentikkan dengan semangat kesabaran dan pengorbanan.
Selain makna sejarah, para ulama menjelaskan bahwa Jumadil Awal adalah waktu yang baik untuk memperbanyak ibadah sunnah dan amalan kebaikan sebagai bentuk penyucian hati di awal tahun Hijriah.
Amalan yang Dianjurkan di Bulan Jumadil Awal
Ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sepanjang bulan Jumadil Awal.
1. Membaca Al-Qur’an secara rutin.
Membaca dan mentadabburi ayat-ayat suci dapat menenangkan hati serta memperkuat iman. Selain itu, membaca Al-Qur'an lebih sering juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di sepanjang bulan ini, sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
2. Menunaikan Salat Sunnah.
Memperbanyak salat sunah, terutama salat Rawatib yang dikerjakan sebelum dan sesudah salat fardhu, juga sangat dianjurkan. Selain itu, beberapa ulama juga menyebutkan bahwa salat sunah pada malam pertama Jumadil Awal bisa menjadi amalan yang baik.
| Baca juga: Tata Cara Salat Gerhana Bulan: Waktu dan Bacaan Niatnya |
3. Melaksanakan Puasa Sunnah
Seperti pada bulan-bulan Hijriah lainnya, berpuasa sunah juga bisa menjadi amalan yang membawa berkah di bulan Jumadil Awal. Puasa yang dianjurkan antara lain:
- Puasa Senin dan Kamis: Puasa rutin yang memiliki banyak keutamaan.
- Puasa Ayyamul Bidh: Puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah..
4. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Dzikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan istighfar menjadi bentuk pengingat diri sekaligus permohonan ampun atas dosa.
5. Memperbanyak Bersedekah
Bersedekah di bulan Jumadil Awal memiliki makna mendalam sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Sedekah juga menjadi sarana untuk membersihkan harta dan jiwa.
Sedekah dapat berupa memberi makanan kepada yang membutuhkan, membantu orang yang kesulitan, atau memberikan dukungan moral kepada sesama.
6. Membaca tasbih
Membaca tasbih di bulan Jumadil Awal seperti “Subbuhun Quddusun Rabbul Malaikati war Ruh” yang dianjurkan banyak ulama untuk diamalkan di bulan ini sebagai bentuk penyucian diri.Doa Bulan Jumadil Awal
Selain amalan-amalan di atas, ada doa yang bisa dipanjatkan di bulan Jumadil Awal, terutama untuk menghadapi kondisi alam yang ekstrem atau untuk memohon perlindungan dari bahaya:
1. Doa Memohon Perlindungan
Membaca doa untuk memohon perlindungan dari berbagai mara bahaya.
Arab Latin: Allaahumma innii a-'uudzu bi-'azhamatika an ughtaala min tahtii.
Artinya: "Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang/ditelan dari arah bawah (bumi)."
Dengan memperbanyak amalan dan doa di bulan Jumadil Awal, semoga setiap umat Muslim dapat meraih keberkahan, ketenangan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
