Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi/Pinterest
Ilustrasi/Pinterest

Tafsir Al Mishbah: Cara Allah Menjawabi Para Pengingkar Hari Pembalasan

Sobih AW Adnan • 17 Juni 2016 04:00
medcom.id, Jakarta: Akan tiba masanya orang-orang kembali dibangkitkan dan dikumpulkan untuk mempertanggungjawabkan masing-masing amal perbuatannya selama hidup. Ialah hari pembalasan. Mulut akan terkunci rapat, hak kesaksian diberikan secara langsung kepada seluruh anggota badan.
 
Ini adalah bagian kecil dari gambaran akhirat. Kehidupan setelah mati yang dijanjikan Allah SWT. Ketentuan ini wajib diimani oleh orang-orang muslim, namun dalam beberapa ayat Al-Quran, hal ini diingkari orang-orang kafir.
 
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?." (QS. An-Naml: 67).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Bagi orang-orang yang tidak beriman, kabar mengenai adanya hari pembalasan tak lebih dari sekadar dongeng dan mitos. Dalam diri mereka terpatri bahwa Allah SWT tak akan mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati.
 
"Alasan orang kafir bahwa Allah SWT tidak akan berkuasa. Tidak akan bisa mengumpulkan tulang belulang lantas menghidupkannya kembali. Kalau pun Tuhan mau, Dia pun dianggap oleh orang kafir dengan pengetahuan yang terbatas. Mereka membayangkan misalnya satu orang yang mati di tengah laut dan jasadnya dimakan banyak ikan, mereka menganggap Allah SWT tidak akan dapat menghidupkannya lagi," terang KH Quraish Shihab dalam tayangan Tafsir Al Mishbah di Metro TV, Kamis (16/6/2016).
 
Berkali-kali Allah SWT membantah pertanyaan mereka pada surat dan ayat-ayat sebelumnya, salah satunya seperti yang terekam dalam QS. Al-Isra ayat 50 - 51.
 
Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi. Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat."
 
Ayat serupa juga dijumpai dalam QS. Yasin ayat 82:
 
"Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui."
 
Berbeda dengan surat-surat sebelumnya, pertanyaan kafir kali ini sekilas tidak dijawab Allah SWT dengan pernyataan senada. Menurut sebagian ulama bahkan menganggap bahwa firman Allah SWT berikut bukan merupakan jawaban atas ayat sebelumnya.
 
"Katakanlah: "Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa." (QS. An-Naml: 69).
 
Namun jika dikaji lebih mendalam, kata Quraish Shihab, maka makna dari ayat tersebut dapat diurai bahwa Allah SWT sedang mematahkan keyakinan mereka dengan memberikan pesan bahwa segala hal yang dilakukan di dunia akan langsung memiliki dampak. Dunia bukan tempat yang dijanjikan untuk ganjaran bagi orang yang beriman, dan siksaan bagi yang membangkang.
 
"Oleh karena itu perlu ada hari di mana semua akan mendapatkan balasan dan ganjaran. Manusia itu mendambakan keadilan, dan keadilan sempurna tidak akan ditemukan di dunia ini," jelas Quraish Shihab.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif