medcom.id, Jakarta: Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW tengah bercakap dengan para wanita Quraisy. Di saat bersamaan, Umar ibn Khattab meminta izin kepada Nabi untuk bertemu. Mendengar suara khas sahabat Umar, para wanita itu lekas memasang penghalang pandangan (hijab). Nabi memberi izin, Umar masuk dan dijumpainya Rasulullah Muhammad menyunggingkan senyum bahkan sedikit tawa ke arahnya.
 
"Semoga Allah SWT membuatmu tertawa sepanjang umurmu, Ya Rasul. Demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, ihwal apakah yang telah membuatmu tertawa?," tanya Umar.
 
Nabi menjawabi, "Aku hanya terheran, wahai Umar. Terhadap mereka para wanita itu. Begitu mendengar suaramu, mereka langsung bergegas memasang hijab."
Umar merasa bingung, lantas berkata, "Wahai Rasulullah, seharusnya mereka lebih takut kepadamu."
 
Nabi tak membalas. Tumbuh rasa penasaran di dada Umar. Ia pun menghampiri dan menanyakan langsung kepada para wanita Quraisy, "Wahai musuh diri mereka sendiri, apakah kalian lebih takut kepadaku sementara kalian tidak takut kepada utusan Allah SWT?."
 
Dari balik hijab terdengar jawaban, "Ya, karena engkau, Umar, lebih keras dan kasar dibanding Rasulullah SAW."
 
Mendengar jawaban mereka, Rasul bersabda, "Wahai Ibn al-Khattab, demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah setan berpapasan denganmu melainkan memilih jalan selain jalan yang engkau lewati."
 

Sumber: Disarikan dari hadits riwayat Imam Bukhari.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)