medcom.id, Jakarta: Tak sekali-dua para sahabat menyaksikan dengan mata kepala sendiri mukjizat Nabi. Air yang memancur dari sela-sela jemari, wajah yang memancarkan cahaya di waktu sahur, atau kesempurnaan akhlak Rasulullah, tentu membuat mereka terkagum-kagum dengan penuh rasa percaya.
 
Suatu kali, Madinah dilanda kekeringan. Banyak dari para sahabat yang mendapatkan kesulitan untuk mengairi ladangnya. Hingga satu dari mereka mewakili untuk meminta pendapat dan bantuan Nabi.
 
"Ya Rasulullah, alirkanlah air yang melimpah untuk menghidupkan kembali ladang-ladang kami," ucap seorang sahabat itu.
Nabi menyunggingkan sedikit senyumnya, lalu berkata, "Apapun yang kalian minta dariku hari ini pasti akan ku penuhi, dan apapun yang aku minta dari Allah untuk keperluanmu, pasti akan Dia beri."
 
Mendapatkan jawaban dari Rasul, para sahabat mendadak saling adu pandang. Di masing-masing hatinya berkecamuk; ada banyak hal yang jauh lebih penting ketimbang limpahan air.
 
Tak lama, mereka berunding. Salah satu sahabat merayu kepada yang lainnya, "Ayolah, kita gunakan kesempatan ini untuk meminta ampunan Allah."
 
Mereka bersepakat, disampaikannya permohonan mereka agar Rasulullah berkenan untuk lekas memintakan ampunan kepada Tuhan.
 
Kemudian Rasul menengadah dan mengangkat kedua tangannya, "Ya Allah, ampunilah mereka (para sahabat), ampunilah anak-anak mereka, dan ampunilah istri-istri mereka."
 

Sumber: Hadits riwayat Anas ibn Malik
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)