Nelly Sembiring, Child Protection Specialist Wahana Visi Indonesia
Nelly Sembiring, Child Protection Specialist Wahana Visi Indonesia (Nelly Siswaty Sembiring)

Nelly Siswaty Sembiring

Child Protection Specialist Wahana Visi Indonesia

Tantangan Orang Tua Menyelamatkan Anak dari Kekerasan Dunia Digital

Nelly Siswaty Sembiring • 18 April 2022 20:30

Banyak orang tua yang mengeluhkan anak mereka sudah menunjukkan gejala kecanduan
terhadap gawai. Marah, gelisah dan agresif ketika dilarang atau dibatasi bermain dengan gawai
adalah ciri-ciri anak yang sudah mengalami kecanduan.
 
WHO telah memasukkan kecanduan terhadap gawai sebagai salah satu gangguan psikologis. Apakah kita akan membiarkan anak-anak kita mengalami gangguan psikologis ini?
 
Di awal masa pandemi di tahun 2020, Wahana Visi Indonesia telah melakukan pelatihan daring
Aku Netizen Unggul pada anak-anak yang menjadi dampingan di seluruh Indonesia. Tujuan
pelatihan ini adalah untuk menguatkan anak-anak agar tidak terpapar konten negatif, mengerti
bagaimana harus menyikapi jika mendapati konten negatif, dan agar tidak menjadi pelaku
perundungan di dunia digital.
 
Dari peserta pelatihan ini kami mendengar bahwa upaya-upaya untuk memangsa anak di dunia
maya sudah menyebar sampai ke pelosok desa sekalipun. Di mana ada sinyal yang memungkinkan anak terpapar internet, di situ bahaya kekerasan di dunia digital mengintai anak-anak kita. Data yang disajikan oleh ECPAT pada 2020 menyatakan bahwa 23 persen dari 1203 anak yang
mengikuti survey mereka pernah mendapatkan pengalaman buruk berinternet seperti dikirimi
pesan tidak sopan, konten yang membuat tidak nyaman dan mendapatkan konten mengandung
unsur pornografi.
 
Sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab pada anak, kita memiliki pilihan, yaitu membiarkan atau mencegah kekerasan terjadi pada anak kita terjadi. Sementara yang bisa kita lakukan adalah belajar sebanyak mungkin tentang bagaimana mengasuh anak di era digital atau digital parenting², mengidentifikasi potensi bahaya terhadap anak kita, dan membangun komunikasi yang baik dengan orang yang menjaga anak ketika kita sedang tidak bersama mereka.
 
Selama masih harus hidup dengan mengandalkan sambungan internet, maka sepanjang itu pula
kita harus terus mengejar perkembangan teknologi dan informasi yang dibawanya. Mematikan
internet demi menyelamatkan anak kita adalah mustahil. Membekali anak dengan kemampuan
untuk mengidentifikasi potensi negatif dan melindungi diri mereka sendiri adalah cara yang harus kita lakukan sekarang.
 
Tantangan terbesar kita sebagai orang tua adalah terus bersedia belajar, menyamakan ilmu
dengan anak, dan memastikan kita sendiri tidak tenggelam di dunia maya. Membina hubungan dan komunikasi yang penuh kelekatan dengan anak-anak di dunia nyata, tidak bisa digantikan dengan komunikasi digital apapun.
 
Gawai dan segala teknologi canggih ini adalah alat kita. Sama seperti pisau, kita yang memilih menggunakannya untuk memasak atau melakukan kejahatan dengannya.
 
Pilihannya ada di kita, apakah akan memegang kendali terhadap gawai atau membiarkan mereka
menjadi pengendali kita.
 
²https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/bd09d-modul-ii-parenting-di-era-digital.pdf
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Pilar Kekerasan Anak internet transformasi digital anak

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif