Dilansir dari laman Alo Dokter, kecerdasan anak pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berupa bakat atau kemampuan yang diturunkan langsung dari orang tua, sementara faktor lingkungan umumnya terdiri dari pola asuh, asupan nutrisi sehari-hari, hingga pendidikan yang diperoleh.
Sebelum membahas lebih dalam, yuk kenali berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang si kecil agar bisa menjadi anak cerdas. Berikut sejumlah cara membentuk anak cerdas dikutip dari berbagai sumber:
20 cara membentuk anak cerdas
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak
Kamu perlu memahami masa kanak-kanak adalah masa di mana otaknya mengalami pertumbuhan pesat. Perkembangan otak ini sangat dipengaruhi oleh pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan. Untuk mendukung perkembangan otak dan kemampuan kognitifnya, berikan si kecil makanan sehat dan bergizi, seperti telur, ikan, daging, susu, buah-buahan, dan sayuran.2. Berikan anak sarapan sehat setiap hari
Apabila ingin anak tumbuh cerdas, kamu perlu memastikan asupan nutrisi untuknya sehat dan seimbang, terutama ketika sarapan. Dengan memiliki kebiasaan sarapan sehat, si kecil bisa mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan tubuhnya untuk beraktivitas sepanjang hari. Hal ini akan membuat anak bisa berkonsentrasi dengan lebih baik ketika belajar.Sarapan juga dapat memenuhi 10-15 persen kebutuhan gizi harian anak. Jadi, pastikan untuk selalu siapkan sarapan sehat yang bergizi tinggi untuk Si Kecil. Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan untuk menu sarapan anak adalah produk olahan susu, gandum, oat, kacang-kacangan, selai kacang, kuning telur, sayur, dan buah.
3. Mengenali gaya belajar anak
Secara umum, ada tiga gaya belajar yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Anak tipe auditori lebih cepat memahami hal baru melalui indra pendengaran, sementara anak tipe visual mengandalkan penglihatannya untuk menyerap informasi baru. Sedangkan, anak tipe kinestetik akan melakukan banyak gerakan saat belajar, seperti menggerakkan kaki, tangan, atau anggota tubuh lainnya.Dengan mengenal dan mengetahui gaya belajar anak, kamu bisa membantunya belajar dengan lebih nyaman, sehingga anak kamu pun bisa memproses dan memahami pengetahuan baru dengan lebih baik.
4. Membiasakan anak untuk membaca sejak dini
Membiasakan untuk membaca buku cerita atau dongeng pada malam hari sebelum tidur bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak maupun orang tua. Selain mempererat ikatan batin, membaca juga bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan anak, mulai dari kemampuan verbal, kemampuan mendengarkan, jumlah kosakata, hingga kemampuannya dalam berimajinasi.5. Mengajarkan bahasa asing
Beberapa penelitian menunjukkan kebanyakan anak bilingual atau multilingual memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi ketimbang anak-anak yang hanya berbicara satu bahasa. Tak hanya itu, anak-anak yang sudah terbiasa menggunakan lebih dari satu bahasa sejak kecil biasanya lebih mudah untuk mempelajari bahasa asing lain di kemudian hari.6. Memperkenalkan seni pada anak
Berikutnya, kamu bisa memperkenalkan seni kepada anak melalui beragam kegiatan seperti menggambar, melukis, dan bermain alat musik dapat meningkatkan kecerdasan, daya ingat, serta rasa percaya diri anak.7. Memberi anak kesempatan untuk mengembangkan kreativitas
Untuk mengembangkan kreativitasnya secara alami, kamu bisa mencoba untuk memberikan si kecil aktivitas yang mampu mendorong imajinasinya. Beberapa alat sederhana, seperti kotak kosong dengan krayon atau balok susun, bisa menjadi sarana bagi anak untuk mencoba hal-hal baru sekaligus melatih kreativitasnya.8. Mengasah kecerdasan emosional anak
Selain mengasah kecerdasan intelektual, kamu juga perlu membangun kecerdasan emosional anak sejak dini. Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kesuksesan anak, baik di sekolah maupun di dunia kerja nantinya.Kamu juga bisa membantu si kecil mengenali dan mengendalikan emosinya. Misalnya, jika ia bertabrakan dengan anak lain saat bermain, orang tua dapat mengatakan hal itu sebagai ketidaksengajaan.
9. Menghargai proses pembelajaran anak
Anak-anak juga membutuhkan apresiasi dari orang tuanya. Saat mereka merasa dihargai, semangat belajar biasanya meningkat dan hasil akademik cenderung lebih baik. Karena itu, orang tua disarankan lebih fokus pada proses yang dilalui si kecil, bukan hanya pada hasil akhirnya.10. Dorong anak untuk aktif melakukan kegiatan
Apabila ingin anak tumbuh cerdas dan memiliki kreativitas yang tinggi, kamu perlu membiasakan anak untuk aktif berkegiatan sejak kecil. Jangan biarkan anak bermalas-malasan saja sepanjang hari atau hanya bermain game di rumah.11. Pastikan waktu tidur anak terpenuhi
Selanjutnya, kamu bisa membiasakan si kecil tidur cukup. Hal ini karena tidur cukup membuat proses tumbuh kembang otak anak menjadi lebih baik. Selain itu, tidur juga turut mengoptimalkan pertumbuhan otot dan jaringan pendukung pada tubuh Si Kecil.Waktu tidur yang dibutuhkan bayi berusia 0-3 bulan adalah 15-18 jam, sedangkan bayi berusia 4-11 bulan butuh tidur selama 15 jam. Anak berusia 1-2 tahun butuh tidur selama 11-14 jam, sedangkan anak berusia 3-5 tahun perlu tidur selama 11-13 jam. Beranjak ke usia 6-13 tahun, waktu tidur yang dibutuhkan hanya selama 9-11 jam.
12. Ajarkan keterampilan sosial
Mengajarkan anak cara menyelesaikan masalah dengan teman, berbagi barang-barang yang dimilikinya, mendengarkan tanpa menyela, serta membantu orang lain di rumah merupakan langkah yang bagus untuk menumbuhkan keterampilan sosialnya.13. Jangan terlalu melindungi
Berikutnya, kamu tidak perlu melindungi anak secara berlebihan. Sebaliknya, memberi kesempatan kepada anak untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri justru bisa membantu memupuk ketahanan mental serta mengasah kecerdasannya.14. Libatkan ke dalam dunia akademis sejak dini
Selanjutnya, kamu bisa mulai perlahan untuk membacakan dan mengajari anak matematika sejak dini karena sangat memengaruhi pencapaian di tahun-tahun berikutnya. Namun, hal yang terbaik adalah mulai menyapih anak-anak dari bantuan pekerjaan rumah nanti di sekolah dasar. Karena, membantu anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah sebenarnya dapat menghambat perkembangan mereka.15. Cegah anak kecanduan layar
Terlalu banyak waktu menatap layar telah dikaitkan dengan obesitas masa kanak-kanak, pola tidur yang tidak teratur, dan masalah perilaku. Selain itu, studi tahun 2017 mengungkapkan bahwa bermain game dapat merusak otak dan menyebabkan otak kehilangan sel. Menurut American Academy of Pediatrics, waktu menatap layar untuk hiburan perlu segera dibatasi karena berdampak kecerdasan otak anak.16. Jadikan rumah tempat yang damai dan penuh kasih sayang
Anak-anak yang tinggal dalam keluarga konflik tinggi cenderung bernasib lebih buruk ketimbang anak-anak dari orang tua yang akur, menurut tinjauan studi University of Illinois. Menciptakan lingkungan yang penuh kasih adalah salah satu kunci menghasilkan anak yang cerdas di masa mendatang.17. Jangan terlalu keras atau lembut
Pola asuh juga memengaruhi kecerdasan anak nantinya. Karena, seorang anak mencontoh orang tua dan mempelajari keterampilan pengaturan emosi dan pemahaman sosial yang diterapkan oleh orang tuanya. Oleh sebab itu, pastikan ayah dan ibu tidak terlalu keras atau terlalu lembut pada anak.18. Perkuat memori dan fokus lewat kegiatan motorik halus
Kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik halus, misalnya meremas tanah liat, menyortir manik-manik, atau melukis, tidak hanya melatih koordinasi tangan tetapi juga meningkatkan konsentrasi anak. Saat mereka memanipulasi benda-benda kecil, kemampuan merencanakan dan menyelesaikan tugas mereka turut berkembang.19. Ajarkan anak mengenal dan mengekspresikan emosi
Berikutnya, ketika orang tua menyebutkan perasaan anak, misalnya "Aku lihat kamu kesal," dan mendorong mereka untuk mengungkapkannya, anak belajar mengatur emosi dan memahami perasaan orang lain. Hal ini juga bisa mengurangi tantrum, membuat komunikasi lebih lancar, dan membantu anak menghadapi masalah dengan lebih tenang.20. Latihan ketenangan dan pengendalian diri
Terakhir, anak-anak bisa dilatih untuk tetap tenang lewat kegiatan sederhana, misalnya bernapas perlahan atau duduk sejenak santai. Latihan singkat ini membantu mereka fokus, mengurangi cemas, dan belajar mengatur emosi. Melakukan ini beberapa menit setiap hari bisa membangun keterampilan pengendalian diri dan manajemen stres sejak dini.Itulah sejumlah cara membentuk anak cerdas yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat ya! (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id