3. George Peabody Pibrary (John Hopkins University)
Perpustakaan ini didirikan oleh pengusaha sukses, George Peabody pada tahun 1878. Bangunan mewah ini dirancang oleh arsitek terkenal, Edmund Lind dan dulunya sering digunakan sebagai tempat perjamuan dan pesta.Di sini, terdapat banyak koleksi buku langka dari abad ke-18 dan ke-19 yang sering dimanfaatkan sebagai bahan riset oleh mahasiswa di sana. Tidak hanya digunakan oleh para mahasiswa di universitas tersebut, perpustakaan ini juga terbuka untuk umum.
Baca: Masih Pakai Sistem Kebut Semalam? Ini Cara Belajar Efektif dan Efisien
4. Geisel Library (University of California, San Diego, Amerika Serikat)
Perpustakaan ini memiliki 8 lantai, 6 lantai di atas permukaan tanah dan 2 lantai di bawah permukaan tanah. Bangunan ini memiliki total ketinggian 34 m.Uniknya, lift di perpustakaan ini tidak berhenti di lantai tiga, lho. Konon kabarnya, sang arsitektur, William Pereira, tidak memperhitungkan berat buku dalam desainnya, yang membuat satu lantai dari bangunan harus dikosongkan.
5. Les Aigues Library (Pompeu Fabra University, Spanyol)
Dibangun pada tahun 1874, bangunan yang sekarang menjadi Perpustakaan Universitas Pompeu Fabra ini awalnya digunakan sebagai menara air. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, beralih fungsi menjadi perpustakaan sekaligus untuk memasok air ke Parc de la Ciutadella yang berada di dekat perpustakaan.Daya tarik dari perpustakaan ini adalah suara-suara air yang mengalir di sekitar perpustakaan. Cocok untuk suasana membaca yang memang membutuhkan ketenangan dan keheningan.
