Dosen UI lainnya, Retno Lestari menjelaskan, merespons permasalahan yang ada di tengah masyarakat tersebut, tim mengembangkan Minametrik dan membimbing penambak agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya udang. Minametrik dapat digunakan saat pembibitan, maupun pembesaran udang.
"Selain itu, kami juga memberikan pendampingan usaha dengan sistem semi-intensif," kata Retno.
Baca: Pakar UGM Bagikan Tips Menghemat Kuota Internet
Sementara itu, Sekretaris Desa Muara Bahagia Ahmad Qurtubi memaparkan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat UI sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Dulu, kata dia, petani selalu bermasalah setiap kali membudidayakan udang. Namun saat ini, penambak semakin terampil, dan sudah tampak hasil budidaya udang di desa kami lancar, berkat ilmu serta Minametrik.
"Kami optimistis kegiatan usaha budidaya udang windu ke depannya dapat menjadi generator utama perekonomian masyarakat pesisir seperti Desa Muara Bahagia," ujar Qurtubi.
Kegiatan pengmas yang dijalankan Mufti dan tim terselenggara berkat dukungan hibah dana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI). Program ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian masyarakat menengah ke bawah di sekitar lokasi sehingga dapat menanggulangi dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News