Peresmian Pojok Statitsik ITS. Foto: Humas ITS.
Peresmian Pojok Statitsik ITS. Foto: Humas ITS.

Pojok Statistik ITS, Pusat Data Publik Pertama di Jawa Timur

Arga sumantri • 22 Desember 2021 22:12
Surabaya: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono meresmikan Pojok Statistik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pojok Statistik ini merupakan yang ke-7 di Indonesia sekaligus yang pertama di Jawa Timur.
 
Pojok Statistik sendiri adalah layanan kolaborasi antara BPS dengan perguruan tinggi di Indonesia. Pojok Statistik disebut bertujuan mendukung penyebarluasan ragam dan manfaat produk statistik di lingkungan perguruan tinggi.
 
Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan menerangkan, seiring terbukanya kepercayaan pemerintah terhadap BPS, tantangan yang dihadapi juga semakin sulit. ia menyebut, majunya teknologi membuat semakin besar pula tuntutan akan data yang akurat dengan kemudahan akses. 

"Dengan adanya Pojok Statistik ini dapat dijadikan fasilitas akses data publik berbasis digital dan analog yang mudah didapatkan," ujar Dadang melansir siaran pers ITS, Rabu, 22 Desember 2021.
 
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Adi Supriyanto mengatakan, jika ada banyak data di sekitar kita. Namun, semua itu butuh diolah dan dianalisis agar bisa memberikan manfaat yang maksimal.
 
"Ambil contoh dengan adanya pandemi ini. Jika tidak didata dengan baik, masyarakat tidak mengetahui atau awas terhadap clustering selanjutnya," ujar Adi.
 
Baca: Mahasiswa Pascasarjana ITS Beri Solusi Transformasi Bisnis Restoran
 
Ia mengatakan, keberhasilan ITS melahirkan teknologi, riset-riset yang dilakukan mahasiswa dan dosen tak lepas dari tangan-tangan orang yang mengolah data. "Maka dari itu, terima kasih karena ITS sudah dipercaya BPS dalam membangun pojok statistik ini, diharapkan nantinya  akan ada joint research antara ITS dan BPS," tutur Adi.
 
Sementara itu, Kepala BPS Margo Yuwono mengaku melihat perubahan iklim hingga pandemi covid-19 di Indonesia ini sebagai destruksi industri 4.0. Hal ini juga turut mempengaruhi pola konsumsi dan produksi yang ada. 
 
"Dari hal tersebut, BPS sendiri harus mampu berkolaborasi dalam berbagai pihak agar bisa seiring dan menjaga keseimbangan," kata Margo.
 
 

Ia mengatakan kebutuhan data akan semakin kompleks. Tuntutan modernisasi juga dinilai akan memengaruhi, kebutuhan sumber data baru yang berdampak pada pengumpulan dan pemanfaatan data.
 
Ia menekankan, manusia adalah pusat dari pembangunan. Berdasarkan data yang didapatkan dari berbagai sektor, pembangunan suatu daerah bisa dikatakan berhasil jika kualitas manusia dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonominya tinggi. Sebab, masih banyak daerah di Indonesia yang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya rendah. 
 
Ia menambahkan, penelitian yang dihasilkan mahasiswa atau dosen ITS menggunakan olah data yang baik, akan dapat memunculkan informasi pengetahuan baru. Lahirnya terobosan dan inovasi ini akan menciptakan data yang dipatenkan (official statistic).
 
Baca: Peneliti IPB Kembangkan Inventpro, Alat Tes PCR Murah dan Cepat
 
"Sehingga mendorong pihak eksekutif menaruh kebijakan yang berdampak pada pembangunan Indonesia yang lebih maju," pungkas Margo saat menyampaikan kuliah umum.
 
Ketua dari Kesekretariatan Pojok Statistik ITS Ismaini Zain menilai sinergi BPS dengan ITS memberikan dampak positif. Dengan data-data terpercaya yang telah dikumpulkan BPS, akan meningkatkan nilai dari riset mahasiswa atau dosen.
 
Ia berharap Pojok Statistik ini dapat meningkatkan literasi ilmu statistik bagi sivitas akademika ITS. Tak terkecuali dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), yang dapat menjadikan Pojok Statistik sebagai media membantu analisis yang dibutuhkan. 
 
"Maka dari itu, ITS sebagai perguruan tinggi di Jawa Timur yang pertama menghadirkan Pojok Statistik mengharap penuh kepada semua pihak untuk memaksimalkan fasilitas ini," ungkap Ismaini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan