Presentasi solusi layanan pesan antar makanan berbasis daring. Foto: Humas ITS.
Presentasi solusi layanan pesan antar makanan berbasis daring. Foto: Humas ITS.

Mahasiswa Pascasarjana ITS Beri Solusi Transformasi Bisnis Restoran

Arga sumantri • 22 Desember 2021 15:19
Surabaya: Mahasiswa pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim Alphaz memberikan solusi transformasi layanan pesan antar bisnis restoran. Selama pandemi covid-19, bisnis layanan pesan atar makanan meningkat pesat.
 
Ketua Tim Alphaz, Norman Erikson Suli mengatakan, timnya menyajikan solusi pesan antar berbasis daring. Skema yang dikembangkan yakni cloud kitchen bisnis dan dilengkapi penggunaan teknologi dengan berbasis Business Model Canvas (BMC) dalam melakukan transformasi bisnis restoran tersebut. 
 
"Kami lakukan analisa awal dengan melihat kondisi bisnis melalui metode analisis Pestel yang umum digunakan dalam manajemen pemasaran," kata Norman mengutip siaran pers ITS, Rabu, 22 Desember 2021.

Norman menjelaskan, langkah tersebut berguna untuk mengevaluasi latar belakang dari kondisi yang diangkat pada kasus yang diberikan. Kemudian, Norman dan tim memaksimalkan sisi teknologi dengan ide pembuatan aplikasi daring, sehingga dapat mengoptimalkan peningkatan penjualan di tengah kondisi pascapandemi. 
 
"Ditinjau juga dari sisi komersial yang kami ungkap dengan menggunakan analisa studi kelayakan, dengan salah satunya melihat indikator payback period dan return of investment (ROI)," jelasnya.
 
Baca: Guru PAUD Diminta Berperan Jaga Usia Emas Anak
 
Ia menyebut, tantangan yang ditemukan antara lain soal mencari data referensi pendukung dan membungkus solusi tersebut hanya dengan satu slide presentasi dengan menekankan pada grafik beserta rangkuman penjelasan atas solusi pada paper yang telah dikumpulkan. Belum lagi, hanya satu orang perwakilan tim yang dapat menjadi pembawa materi dengan bahasa inggris di hadapan juri.
 
"Apalagi tim kami mendapatkan urutan kedua untuk presentasi," ungkap Norman.
 
Ide ini dilakukan guna mengikuti International Business Case Competition  (IBCC) 2021, kompetisi yang diselenggarakan oleh Graduate School of Business, Universiti Sains Malaysia. Bertaraf internasional, gelaran ini turut diikuti peserta dari Brunei Darussalam, United Kingdom, dan Indonesia. 
 
Norman satu tim bersama Aulia Harumi Baharisa Tya dan Ichwan Ibrahim. Tim Alphaz lolos sebagai 12 tim yang masuk ke babak final dari 45 tim yang mendaftar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan