Nantinya, lanjut Rumi, sistem akan langsung membaca dan mengirimkan data ke pusat untuk disimpan menjadi data mentah yang di dalamnya berisi tracking dari alur troli. "Tracking ini yang nantinya dapat diolah sebagai evaluasi bagi supermarket," tuturnya.
Alumnus SMA Negeri 17 Surabaya ini mengatakan, selain sistem IoT, I-Trolley juga dilengkapi dengan bucket yang bersifat interchangeable. Sehingga, pengguna akan dapat menyesuaikan ukuran bak sesuai kebutuhan mereka saat berbelannja di supermarket.
"Komponen ini menjadikan I-Trolley sebagai produk yang menyuguhkan kemudahan," ungkapnya.
Menurut Rumi, I-Trolley buatannya ini dapat ditumpuk satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan area supermarket yang terbatas untuk menyimpan sebuah troli. Sehingga, ruang penyimpanan juga menjadi prioritas dalam perancangan produk I-Trolley ini agar berbagai jenis supermarket dari segala kapasitas dapat memakainya.
Baca: Mahasiswa ITS Ciptakan Startup untuk Bantu Cari Kado yang Pas
Kerja keras Rumi selama dua minggu tersebut telah berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan. Inovasi yang berjudul I-Trolley: Smart Integrated Trolley telah sukses mengantarkannya sebagai juara pertama pada International Design Competition for Health Protocol Supporting Products 2021 yang digelar oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Mei lalu.
Rumi berharap desain rancangannya ini bisa dikomersialkan di Indonesia. Rumi juga berharap bisa menyumbang lebih banyak ide dengan konsep yang mempertimbangkan aspek manusia secara detail, tidak hanya sebagai sebuah produk fisik.
"Saya berharap dengan ide-ide yang saya buat bisa membawa nama Desain Produk Industri ITS ke tingkat nasional maupun internasional," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News