Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

Gas Mulia Adalah: Pengertian, Sifat, Macam, dan Manfaatnya

Renatha Swasty • 21 November 2024 20:06
Jakarta: Unsur-unsur pada tabel periodik dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yakni logam alkali, logam alkali tanah, halogen, gas mulia, dan unsur transisi. Dari lima golongan tersebut, ada satu golongan yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat sukar bereaksi dengan unsur lain, yaitu gas mulia.
 
Yuk ketahui lebih jauh alasan unsur gas mulia sulit untuk bereaksi, macam-macam unsur gas mulia, sifat, dan manfaatnya dikutip dari laman Ruangguru:

Pengertian unsur Gas Mulia

Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut gas mulia karena semua unsur pada golongan ini berwujud gas dan memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil, sehingga akan sangat sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
 
Unsur-unsur gas mulia, yakni helium (He), neon (Ne), argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Sifat-sifat Gas Mulia

Sifat gas mulia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sifat atomik, fisik, dan kimia.

1. Sifat Atomik

Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan elektron.

Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan berpasangan.

2. Sifat Fisik

Berdasarkan sifat fisiknya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas.
 
Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari atas ke bawah.
 
Baca juga: 20 Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
 

3. Sifat Kimia

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
 
Saat ini, sudah ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
 
Contohnya:
 
Gas Mulia Adalah: Pengertian, Sifat, Macam, dan Manfaatnya

Macam-Macam Gas Mulia

Gas mulia terdiri atas enam unsur, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Berikut penjelasannya lengkapnya:

1. Helium (He)

Helium merupakan unsur gas mulia terbanyak kedua di alam semesta setelah hidrogen. Helium terbentuk dari peluruhan zat radioaktif, yaitu uranium dan thorium.
 
Gas ini merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Meskipun wujudnya berbentuk gas, helium dapat dicairkan dalam suhu yang amat rendah dan tekanan yang tinggi.
 
Selain tampilannya tidak berwarna, helium juga tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun. Namun, apabila terhirup tubuh, gas ini dapat menyebabkan suara menjadi tinggi, sakit kepala, dan perasaan tercekik.
 
Manfaat helium yang lain adalah pada wujud cair helium dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.

2. Neon (Ne)

Neon ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers pada tahun 1898 di London, Inggris. Ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara hingga menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia mengambil gas yang keluar saat cairan itu mendidih. Ramsay lalu memisahkan sisa-sisa gas yang belum teridentifikasi dan menemukan zat-zat baru, yaitu kripton dan neon.
 
Meskipun gas ini tidak berwarna, neon akan memancarkan warna oranye kemerahan jika berada pada medan listrik bertegangan tinggi.
 
Selain kegunaannya sebagai pengisi lampu neon, unsur gas mulia ini juga dapat berfungsi sebagai penangkal petir, pengisi tabung televisi, dan dalam wujud cair neon dapat digunakan sebagai zat pendingin.
 
Baca juga: Apa Itu Nitrogen Cair pada Ciki Ngebul? Ini Pengertian dan Bahaya Bagi Kesehatan
 

3. Argon (Ar)

Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat dalam atmosfer bumi setelah nitrogen dan oksigen. Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif berupa kalium yang terdapat di kerak bumi.
 
Unsur ini memiliki tingkat kelarutan dalam air yang sama dengan oksigen dan bahkan 2,5 kali lebih mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon bersifat tidak reaktif (inert), tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
 
Ketika berada dalam medan listrik, argon akan memunculkan warna lilak atau ungu. Unsur gas mulia ini banyak digunakan di bidang industri, baik dalam wujud gas maupun cair.
 
Kegunaan lain argon adalah sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik saat proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainnya, serta digunakan sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

4. Kripton (Kr)

Kripton merupakan gas yang paling langka di atmosfer dari unsur-unsur gas mulia lainnya. Sama halnya dengan neon, kripton ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers dari sisa-sisa gas pada sampel udara cair yang dipanaskan kembali hingga mendidih.
 
Pada kondisi normal, kripton bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, apabila diletakkan pada medan listrik bertegangan tinggi, kripton akan memancarkan cahaya berwarna putih.

5. Xenon (Xe)

Setelah Sir William Ramsay dan Morris M. Travers menemukan kripton dan neon, di tahun yang sama, mereka kembali menemukan unsur gas mulia yang lain, yaitu xenon.
 
Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa dari hasil pemanasan sampel udara cair. Xenon adalah gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini bersifat tidak reaktif pada sebagian besar bahan kimia.
 
Xenon akan memancarkan cahaya berwarna biru saat berada pada medan listrik bertegangan tinggi. Saat ini, senyawa xenon telah banyak dibuat, contohnya seperti xenon trioksida (XeO3) dan xenon tetraoksida (XeO4) yang sangat eksplosif (mudah meledak). Xenon juga dianggap tidak beracun, meskipun banyak senyawanya yang beracun karena sifat oksidasinya yang kuat.

6. Radon (Rn)

Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium, zat kimia radioaktif dari unsur logam. Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, namun sangat berbahaya bagi kesehatan karena sifatnya yang radioaktif.
 
Radon tidak berwarna, tapi apabila didinginkan hingga membeku (padat), radon akan berwarna kuning, sedangkan radon berwujud cair akan berwarna oranye kemerahan.
 
Meskipun kegunaan radon sebagai radioterapi kanker, apabila gas ini terhisap cukup banyak, justru akan menimbulkan penyakit kanker paru-paru. Hiii… serem!
 
Itulah penjelasan mengenai gas mulia beserta sifat dan kegunaannya. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan