Ilustrasi buku. Medcom
Ilustrasi buku. Medcom

Pengertian, Proses dan Dampak Siklus Karbon di Bumi

Medcom • 28 Juli 2023 15:33
Jakarta: Kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki elemen dasar senyawa berupa karbon. Aktivitas harian makhluk hidup yang memproduksi senyawa karbon, seperti proses fotosintesis, respirasi, penggunaan alat transportasi, dan lain-lain.
 
Dilansir dari laman lindungihutan.com, karbon yang disimbolkan dengan “C” atau yang lebih dikenal dengan karbon dioksida (CO2) memiliki siklus atau daur karbon sejak jutaan tahun lalu.
 
Terjadinya siklus biogeokimia ketika karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Biosfer, atmosfer, lautan, dan sedimen merupakan tempat penyimpanan atau reservoir.

Sedangkan siklus biogeokimia adalah perputaran energi yang kompleks yang terjadi di lingkungan. Di sana ada aliran energi satu arah yang diperbarui oleh pasokan sinar matahari dan aliran dari siklus bahan kimia di alam.
 
Proses silus karbon mempunyai lima tahapan, yakni:

1. Proses Fotosintesis

Fotosintesis menjadi proses pertama dalam siklus karbon. Proses ini menghubungkan karbon dioksida dengan makhluk hidup. Dalam proses ini sangat mengandalkan organisme autotrof, misal tumbuhan, fitoplankton, alga, dan lain sebagainya yang mempunyai zat hijau untuk melakukan fotosintesis.

2. Rantai Makanan

Tahapan selanjutnya karbon yang berpindah dari organisme autotrof ke organisme autotrof ke organisme heterotrof melalui rantai makanan. Organisme autotrof disebut juga sebagai produsen dan organisme heterotrof disebut sebagai konsumen.

3. Proses Respirasi

Proses ketiga adalah respirasi. Makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas untuk proses kehidupannya. Proses respirasi dimulai dengan menghirup oksigen lalu diedarkan ke seluruh tubuh, dan mengeluarkannya dalam bentuk karbon dioksida.

4. Proses Dekomposisi

Proses dekomposisi adalah penguraian sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati dengan organisme pengurai menjadi bentuk sederhana.

5. Pembakaran Sumber Energi Fosil

Pembakaran bahan bakar fosil merupakan aktivitas paling banyak memproduksi karbon dioksida di atmosfer. Sementara itu, pembakaran minyak bumi atau batu bara justru menghasilkan gas rumah kaca, yang menimbulkan pemanasan global.
 
Adapun gambaran siklus karbon seperti dilansir dari laman ksdasulsel.menlhk.go.id adalah sebagai berikut:
 
Karbon di udara diikat oleh tanaman melalui fotosintesis. Saat tumbuhan bernapas, karbon kembali dilepaskan ke atmosfer.
 
Hasil fotosintesis menjadi biomassa tumbuhan yang sebagian dimakan oleh herbivora kemudian karbonnya dipindahkan ke herbivor. Saat herbivor bernapas, karbon kembali ke atmosfer.
 
Sebagian dari pohon menjadi kayu bakar dan ketika dibakar, karbonnya kembali ke atmosfer
 
Beberapa tumbuhan mengalami penguraian (dekomposisi) oleh bakteri, selama penguraian ini melepaskan karbon ke atmosfer. Herbivor dimakan oleh karnivor, karbon menjadi biomassa karnivor. Saat pemangsa melakukan respirasi, karbon kembali ke atmosfer.
 
Beberapa herbivor dan karnivor menjadi bangkai dan terjadi dekomposisi, karbon kembali ke atmosfer.
 
Beberapa hewan dan tumbuhan yang terkubur di dalam tanah selama jutaan tahun menjadi batu bara, minyak dan gas (bahan bakar fosil). Digunakan oleh manusia sebagai bahan bakar fosil, karbon kembali ke atmosfer.
 
Manfaat dari siklus karbon adalah agar tidal terjadi pemanasan global dan perlu aanya penyerapan dari atmosfer melalui tumbuhan dalam jumlah yang besar, karena proses fotosintesis pada tumbuhan memanfaatkan karbon.
 
Selain itu, dampak yang saling berhubungan dengan siklus karbon sebagaimana dikutip dari Institut Teknologi Bandung, yaitu:

1. Dampak yang berhubungan dengan proses kimia dan biologi

Faktor CO2 yang lebih  mudah larut di air dingin dari pada di air hangat menyebabkan permukaan laut yang lebih hangat untuk melarutkan  CO2 dan karbon kimiawinya. Laut yang kebih hangat akan lebih cepat mengubah karbon anorganik terlalut enjadi CO2 dan mengurangi jumlah CO2 di atmosfer yang bisa diserap oelh laut.
 
Namun, para peneliti tak menganggap percepatan dekomposisi tersebut akan mengubah CO2 di atmosfer menjadi lebih cepat karena jumlah karbon anorganik terlarut di permukaan laut kurang dari 700Gt, sedangkan atmosfer biasanya menyimpan jumlah yang lebih (773 Gt). Dari pemanasan itu akan mengakibatkan pengurangan jumlah es di laut sehingga meningkatkan jumlah plankton dan organisme laut lainnya di daerah lintang tinggi.

2. Dampak siklus karbon terhadap sirkulasi laut

Penentuan perubahan siklus laut dan efeknya terhadap siklus karbon di laut terbilang sulit. Pemanasan pada permukaan laut diprediksi akan berkurang degan cepat terhadap kedalaman, arus air asin dibawa oleh proses pendinginan dan mengalami sinking di lintang  yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan lautan untuk menyimpan CO2 berkurang dengan adanya pemanasan.
 
Pengurangan dari proses ini akan memengaruhi siklus karbon ke beberapa hal:
  1. Pergerakan air permukaan ke arah bawah yang tadinya mengalami kontak dengan atmosfer yang kaya akan CO2 akan berkurang sehingga akan mengurangi kapasitas lautan untuk mengambil  kelebihan CO2.
  2. Pengurangan jumlah air yang bergerak ke atas akan memengaruhi biological pump dengan pengurangan aliran nutrien menuju permukaan laut. Di daerah yang nutrien menjadi faktor yang terbatas akan terjadi pengurangan plankton serta pertumbuhan biota laut lainnya.
  3. Lebih sedikit jumlah biota laut yang berkembang di permukaan laut, maka akan semakin sedikit jumlah karbon yang tenggelam ke perairan yang lebih dalam dan mengalami dekomposisi yang akan meningkatkan konsentrasi CO2 pada permukaan laut.
Itulah pengertian, proses, dan dampak siklus karbon yang dialami makhluk hidup. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Medcom yaa. (Abdurrahman Addakhil)
 
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Siklus Hidrologi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan