Ilustrasi hujan. Medcom
Ilustrasi hujan. Medcom

Mengenal 3 Jenis Siklus Hidrologi

Medcom • 31 Mei 2022 18:24
Jakarta: Pernahkah terlintas di benak Sobat Medcom, mengapa air di bumi seolah tak ada habisnya? Hal ini ternyata dikarenakan adanya siklus hidrologi atau siklus air.
 
Siklus hidrologi merupakan rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Sederhananya, air yang ada di bumi menguap, menjadi awan, lalu turun lagi ke bumi menjadi hujan.
 
Siklus ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu siklus air pendek, sedang, dan panjang. Dikutip dari Ruangguru, berikut masing-masing penjelasannya: 

1. Siklus Air Pendek

Sesuai namanya, iklus ini merupakan yang paling pendek. Dalam siklus ini, air di laut mengalami evaporasi, yaitu proses menguapnya air dari laut, danau, sungai, atau permukaan air lain yang ada di bumi akibat panas matahari.

Kemudian, uap air mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan. Kondensasi adalah berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, hingga akhirnya terbentuk menjadi awan. Setelah menjadi awan, akhirnya terjadi presipitasi atau hujan.
 
Berbicara tentang evaporasi, dalam siklus hidrologi juga terdapat transpirasi dan intersepsi. Transpirasi merupakan proses menguapnya air dari tanaman melalui mulut daun dan batang, sedangkan intersepsi adalah proses terjebaknya air hujan di atas tanaman yang kemudian menguap lagi sebelum mencapai tanah.

2. Siklus Air Sedang

Sama seperti siklus air pendek, siklus air sedang juga mengalami evaporasi, terkondensasi menjadi awan, dan turun menjadi hujan. Bedanya, pada siklus air sedang, hujan terjadi di darat.
 
Ketika sudah mengalami kondensasi, awan bisa juga mengalami adveksi, yaitu bergeraknya awan menuju tempat lain karena bantuan angin. Adveksi membuat awan bisa menurunkan hujannya di darat, sehingga timbul run off. 
 
Run off adalah bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air yang bergerak ini nantinya akan mengalir kembali ke laut, sehingga bisa kembali mengulang siklusnya.
 
Meski begitu, air yang jatuh di darat tak selalu menjadi run off, tetapi bisa mengalami infiltrasi. Infiltrasi adalah meresapnya air ke dalam pori-pori tanah, sehingga prosesnya untuk mengalir ke laut akan terjadi lebih lama. 

3. Siklus Air Panjang

Layaknya siklus-siklus lain, siklus air panjang mulanya akan mengalami evaporasi dan kondensasi. Namun, hujan yang terjadi adalah hujan es.
 
Hujan es bisa terjadi karena awan yang ada di atmosfer bergerak ke tempat yang relatif lebih dingin, atau kondisi suhu udara di atmosfer saat itu sedang rendah. Setelah musim semi, salju atau esnya mencair, mengalir di permukaan bumi, dan akhirnya sampai ke laut untuk mengulang kembali siklusnya.
 
Dalam siklus panjang, terdapat proses sublimasi, yaitu perubahan wujud padat menjadi gas. Uap air yang ada di atmosfer bukan cuma berasal dari air saja, tetapi bisa juga dari air yang berbentuk padat alias es.
 
Demikianlah sekilas pembahasan mengenai jenis-jenis siklus hidrologi, salah satu materi geografi yang biasa dijumpai di bangku kelas 10 SMA. Semoga bermanfaat! (Nurisma Rahmatika)
 
Baca: Mengenal Ciri-ciri 8 Planet di Tata Surya
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan