Makanya, FTSPD didesain memiliki kapasitas energi disipasi yang lebih besar dari komponen struktur lain. Dengan seperti ini maka diharapkan energi gempa sebagian besar diserap oleh FTSPD sehingga kerusakan pada struktur bangunan akibat gempa berkurang.
Andika mengakui untuk saat ini manfaat secara langsung dari perancangan perangkat ini belum ada karena memang belum diimplementasikan secara langsung pada bangunan. Perancangan perangkat ini masih terus berproses, hanya saja hasil pengujian telah menunjukkan bahwa FTSPD memenuhi ekspektasi sebagai peredam gempa karena memenuhi standar kriteria yang ada.
Baca: UGM Lantik 340 Insinyur Baru, Salah Satunya Menteri Kelautan
"Harapannya di masa pendatang implementasi FTSPD dapat mengurangi kerusakan dan risiko bencana gempa bumi pada bangunan," ungkap Andika.
Pembuatan perangkat FTSPD ini memakan biaya Rp1 juta, sehingga alat ini bisa dipasang di setiap daerah. Harga yang cukup terjangkau menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki perangkat ini.
"Sangat murah dibandingkan dengan peredam gempa lead rubber bearing yang berharga berkisar puluhan hingga ratusan juta. Sayangnya saat ini masih tahap pengujian eksperimen," kata Andika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News