Menristek Bambang Brodjonegoro. Zoom
Menristek Bambang Brodjonegoro. Zoom

Menristek Sesalkan Rumah Sakit Meragukan Mutu Ventilator Dalam Negeri

Media Indonesia.com • 24 Desember 2020 12:40
Bali: Di tengah meningkatnya jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia, banyak rumah sakit yang mulai kekurangan ventilator. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyesalkan adanya sikap pihak-pihak tertentu yang tidak percaya terhadap ventilator produksi dalam negeri.
 
Bahkan, untuk diketahui, rumah sakit di daerah-daerah saat ini juga membutuhkan tambahan ventilator. Bambang menilai bahwa Indonesia seharusnya tidak kekurangan ventilator. Pasalnya, sejumlah produk inovasi anak bangsa yang dikembangkan mampu memenuhi kebutuhan ventilator dalam negeri.
 
"Produk inovasi Indonesia ini bisa lebih bermanfaat, ya kuncinya kita sendiri, masyarakat Indonesia harus percaya dan mau memakainya. Kalau tidak akhirnya ini hanya jadi berita saja, foto option saja tapi tidak jadi sesuatu yang riil yang bisa membantu masyarakat," ungkapnya dalam konferensi pers virtual di Bali, mengutip Media Indonesia, Kamis, 24 Desember 2020.

Baca: Kurangi Impor Obat, Menristek Dorong Pemanfaatan Herbal Dalam Negeri
 
Bambang menegaskan bahwa produk ventilator Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan produk impor. Para ahli di bawah Kemenristek telah melakukan pengembangan dan kini ada 6-7 tim terdiri dari orang-orang hebat yang siap memproduksinya secara massal.
 
Menristek mengatakan, pada saat meluncurkan produk inovasi ventilator, pihaknya sudah menawarkan kepada Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas. Namun, balasannya yakni kebutuhan ventilator sudah cukup dan terpenuhi. 
 
"Dan juga ada yang bilang dokter di Indonesia masih enggak berani pakai ventilator buatan Indonesia," keluhnya.
 
 

Tetapi, lanjutnya, hari ini ketika terjadi lonjakan kasus ternyata banyak yang membutuhkan ventilator. Ventilator kurang karena jumlah orang di dalam rumah sakit masih tinggi.
 
"Mungkin mereka menyangka waktu itu sudah puncak dan jumlah covid-19 akan turun. Jadi dia pikir 'ngapain adain' ventilator lagi, pasiennya kan berkurang. Nah, itu yang salah," tuturnya.
 
Baca: Menristek: Bali Harus Hilangkan Ketergantungan Pada Pariwisata
 
Dia menambahkan, bahwa saat ini industri di Tanah Air siap memproduksi secara massal. Namun, semua itu tegantung demand dan kepercayaan masyarakat Indonesia.
 
Kemenristek pun menjamin kualitas produk inovasi Indonesia disamping harganya yang lebih terjangkau. Apalagi, saat ini kebutuhan ventilator secara global pun meningkat, sehingga akan lebih sulit untuk mengimpornya.
 
"Mudah-mudahan banyak yang sadar dan mudah-mudahan produk inovasi Indonesia makin diminati dan memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan