Tetapi, lanjutnya, hari ini ketika terjadi lonjakan kasus ternyata banyak yang membutuhkan ventilator. Ventilator kurang karena jumlah orang di dalam rumah sakit masih tinggi.
"Mungkin mereka menyangka waktu itu sudah puncak dan jumlah covid-19 akan turun. Jadi dia pikir 'ngapain adain' ventilator lagi, pasiennya kan berkurang. Nah, itu yang salah," tuturnya.
Baca: Menristek: Bali Harus Hilangkan Ketergantungan Pada Pariwisata
Dia menambahkan, bahwa saat ini industri di Tanah Air siap memproduksi secara massal. Namun, semua itu tegantung demand dan kepercayaan masyarakat Indonesia.
Kemenristek pun menjamin kualitas produk inovasi Indonesia disamping harganya yang lebih terjangkau. Apalagi, saat ini kebutuhan ventilator secara global pun meningkat, sehingga akan lebih sulit untuk mengimpornya.
"Mudah-mudahan banyak yang sadar dan mudah-mudahan produk inovasi Indonesia makin diminati dan memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News