"Alat yang kami buat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu main handle, marker, dan secure lock," jelas dosen Departemen Desain Interior ini.
Dalam pembuatan aksesoris gagang pintu anti covid-19 ini, dibutuhkan beberapa tahapan. Pertama, pemodelan menggunakan perangkat lunak sketchup, setelah itu masuk ke proses slicing atau mengubah objek menjadi banyak bagian menggunakan ultimaker cura. Kemudian, tahap selanjutnya adalah proses mencetak purwarupa dan diakhiri dengan proses instalasi hasil purwarupa pada gagang pintu.
Baca: Mahasiswa ITS Modifikasi Serangga, Bisa Cari Korban Bencana Bak Anjing Pelacak
Okta berterima kasih kepada rekan-rekan dosen serta mahasiswa yang tergabung dalam Lab Sains dan Teknologi Interior ITS atas keberhasilan rancangan alat ini. Dibutuhkan waktu selama tiga minggu untuk proses pengembangan dan dua bulan produksi hingga alat bisa diaplikasikan langsung.
"Saat ini, Handle.it telah kami pasang pada area lorong, akses ruang, maupun toilet bangunan di tempat Abmas dilakukan, yaitu gedung Departemen Desain Interior ITS," ujarnya.
Okta berharap Handle.it dapat diproduksi lebih besar dan diaplikasikan lebih luas dengan metode produksi yang lebih serius jika masyarakat membutuhkannya. Utamanya, untuk fasilitas publik, sehingga masyarakat mudah beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi.
"Kami berharap Handle.it dapat efektif mengurangi penyebaran virus penyebab covid-19, khususnya di lingkungan kampus Desain Interior ITS," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News