Ia berharap inovasi anak negeri ini dapat mendorong pemulihan ekonomi. Dengan demikian, inovasi yang dihasilkan tidak hanya mendukung sektor kesehatan, tetapi juga dapat menunjang upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi.
Bagi Bambang, GeNose berkontribusi dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi inovasi alat kesehatan. Selain itu, menghemat anggaran belanja untuk keperluan rapid test covid-19 dan mendorong pertumbuhan inovasi bernilai ekonomi tinggi.
Berikutnya, mempercepat proses deteksi orang terinfeksi Covid-19, membantu mitigasi risiko penyebaran covid-19 di berbagai wilayah. Selain itu, membangun kepercayaan publik bahwa industri dalam negeri mampu memproduksi karya inovasi anak bangsa.
"Kita harapkan hilirisasi bisa berjalan mulus dan butuh dukungan Kemenkes supaya inovasi anak bangsa terus difasilitasi dan dukungan Satgas Covid-19 supaya alat bisa dipakai dalam proses 4T," harapnya.
Alat yang dikembangkan tim peneliti UGM sejak Maret 2020 ini terbukti memiliki sensitifitas hingga 90 persen dan spesifitas mencapai 96 persen. Satu unit Genose C19 dijual Rp62 juta dan dapat digunakan mendeteksi covid-19 melalui embusan napas hanya sekitar dua menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News