Menurut psikolog anak, Shweta Gandhi, kegiatan-kegiatan kecil yang dilakukan secara rutin memiliki dampak besar terhadap perkembangan kognitif dan emosional anak. Mengutip Times of India, berikut lima cara sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan otak anak.
Cara sederhana mendukung kesehatan otak anak
1. Membangun imajinasi anak lewat cerita
Membaca cerita sebelum tidur bukan hanya rutinitas yang menenangkan, tetapi juga cara ampuh menstimulasi imajinasi dan kemampuan bahasa anak. Saat membaca bersama, ajak anak berdiskusi tentang tokoh, alur cerita, dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.Pertanyaan seperti “Menurutmu apa yang akan terjadi selanjutnya?” atau “Bagaimana rasanya kalau kamu berada di situasi itu?” dapat memperluas kosakata, meningkatkan pemahaman, dan menajamkan kemampuan berpikir anak.
2. Biarkan mereka mengeksplorasi
Memberikan waktu bermain tanpa aturan penting untuk perkembangan anak. Saat mereka diberi kebebasan untuk menjelajah dan menciptakan permainan sendiri, kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan akan terasah.Aktivitas sederhana seperti menyusun balok, mengenakan pakaian favorit, atau menciptakan permainan baru dapat menstimulasi imajinasi, meningkatkan percaya diri, membangun ketahanan, dan melatih keterampilan sosial. Dengan membiarkan anak memimpin permainan mereka, orang tua juga mendukung rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir anak.
3. Perkuat memori dan fokus lewat kegiatan motorik halus
Aktivitas yang melibatkan keterampilan motorik halus, seperti meremas tanah liat, menyortir manik-manik, atau melukis, tidak hanya melatih koordinasi tangan, tetapi juga meningkatkan konsentrasi anak.Saat mereka memanipulasi benda-benda kecil, kemampuan merencanakan dan menyelesaikan tugas mereka turut berkembang. Dengan menambahkan variasi tekstur dan bentuk, kegiatan ini akan melatih motorik anak serta perkembangan memori dan fokus. Aktivitas ini juga membantu keterampilan menulis dan kegiatan sekolah lainnya.
4. Ajarkan anak mengenal dan mengekspresikan emosi
Kemampuan anak mengenali dan mengekspresikan perasaan sangat penting untuk perkembangan otak. Saat orang tua menyebutkan perasaan anak, misalnya “Aku lihat kamu kesal,” dan mendorong mereka untuk mengungkapkannya, anak belajar mengatur emosi dan memahami perasaan orang lain. Hal ini juga bisa mengurangi tantrum, membuat komunikasi lebih lancar, dan membantu anak menghadapi masalah dengan lebih tenang.5. Latihan ketenangan dan pengendalian diri
Anak-anak bisa dilatih untuk tetap tenang lewat kegiatan sederhana, seperti bernapas perlahan atau duduk sejenak santai. Latihan singkat ini membantu mereka fokus, mengurangi cemas, dan belajar mengatur emosi. Melakukan ini beberapa menit setiap hari bisa membangun keterampilan pengendalian diri dan manajemen stres sejak dini.Dengan menerapkan kelima cara ini secara rutin, orang tua tidak hanya membantu anak mengasah kemampuan kognitif dan memperkuat memori, tetapi juga membangun fondasi emosional yang kuat.
Hal ini membuat anak lebih percaya diri, tangguh menghadapi tantangan, serta lebih siap dalam belajar dan berinteraksi dengan orang lain. (Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id