Burung Beo cenderung menggunakan warna untuk berkomunikasi. DOK Live Science/Ricardo Lopez
Burung Beo cenderung menggunakan warna untuk berkomunikasi. DOK Live Science/Ricardo Lopez

Mengungkap Rahasia di Balik Warna-Warni Menakjubkan Hewan Tropis

Renatha Swasty • 30 Juni 2025 22:03
Jakarta: Hewan di wilayah tropis terkenal dengan keanekaragamannya yang luar biasa dan unik. Selain memiliki kemampuan adaptasi yang spesial, hewan-hewan ini juga dikenal dengan ciri khas pada rupanya yang berwarna-warni.
 
Dari warna pelangi mencolok pada burung beo hutan hujan hingga kilauan kuning, oranye, dan biru di terumbu karang, kehidupan liar yang berwarna-warni mendominasi ekosistem tropis. Namun apa yang membuat hewan-hewan tropis memiliki warna-warna mencolok yang begitu spesial?
 
Oscar Puebla, seorang ekolog ikan di Leibniz Centre untuk Penelitian Kelautan Tropis di Jerman, mengatakan, hewan umumnya menggunakan warna untuk berkomunikasi. Komunikasi tersebut dilakukan dengan sesama spesies, misalnya untuk menarik lawan jenis atau "Bisa juga untuk berkomunikasi dengan predator, untuk menandakan mereka beracun, atau untuk kamuflase agar terhindar dari pemangsa,” kata Puebla kepada Live Science dikutip Senin, 30 Juni 2025. 

Alasan dan cara hewan menggunakan warna untuk berkomunikasi sangat beragam, tergantung spesies dan lingkungan mereka. Misalnya, Burung menggunakan warna pigmen seperti merah, oranye, dan kuning untuk menarik pasangan atau menunjukkan dominasi.
 
Sementara itu, ikan dan moluska menggunakan struktur mikroskopis kompleks dalam sel mereka untuk membelokkan dan membiaskan cahaya. Sehingga, dapat mengubah warna sebagai bentuk kamuflase untuk menghindari pemangsa.
 
Tetapi, baik di darat maupun di laut, kondisi tropis memainkan peran besar dalam adaptasi pada evolusi rupa satwa ini.
 
"Ada korelasi antara keragaman suatu komunitas dan banyaknya variasi warna yang ditampilkan oleh berbagai spesies," kata Roberto Arbore, seorang ahli biologi evolusi di Research Center in Biodiversity and Genetic Resources di Portugal, yang fokus mempelajari burung beo.
 
"Jika Anda hidup di komunitas yang sangat beragam, seperti hutan hujan, Anda perlu mengenali individu dari spesies yang sama karena interaksi dengan spesies yang berbeda bisa sangat merugikan, misalnya dalam konteks perkawinan."
 
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Tupai dan Bajing 

Burung, khususnya, sangat mengandalkan penglihatan untuk memahami dunia mereka. Banyaknya spesies burung di hutan menciptakan kompetisi untuk tampil mencolok, yang menghasilkan keragaman warna dan pola yang luar biasa pada burung beo, kolibri, toucan, dan burung tropis lainnya.
 
Namun, dalam memahami dan menyimpulkan sesuatu dari warna dan pola warna tersebut harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena, "Cara kita melihat warna bisa sangat berbeda dengan cara hewan lain melihatnya," kata Puebla.
 
Khususnya, berlaku pada ekosistem laut. Karena ketika cahaya bergerak di dalam air, warna merah akan terserap dengan sangat cepat, sehingga warnanya akan berubah menjadi warna yang ideal untuk kamuflase. Pola cerah yang terlihat mencolok bagi mata manusia justru membantu banyak ikan kecil bersembunyi dari pemangsa di perairan terumbu karang yang jernih.
 
Warna biru dan kuning adalah warna yang dominan dimiliki ikan-ikan karang, tetapi warna-warna tersebut adalah warna yang sulit dilihat bagi ikan-ikan yang lain. "Warna-warna ini memiliki kontras yang sangat kuat, sehingga mereka menggunakannya untuk memecah siluet tubuh mereka sebagai cara kamuflase," kata Puebla.
 
Keragaman yang tinggi dan visibilitas yang baik dalam lingkungan tropis memberikan dorongan evolusi yang kuat bagi penampilan rupa yang berwarna-warni. Namun, Roberto Arbore juga mengatakan ada penjelasan fisiologis perihal dinamika melimpahnya warna pada hewan yang hidup di dekat khatulistiwa.
 
Pada dasarnya produksi warna, baik melalui pigmen atau struktur mikro membutuhkan suatu investasi energi. Di mana sumber energi ini adalah sesuatu yang terbatas di lingkungan keras seperti tundra atau gurun.
 
Arbore berkata habitat tropis biasanya memiliki sumber yang lebih kaya. "Kondisinya lebih mendukung dalam hal energi, ketersediaan makanan, dan iklim yang lebih bersahabat, yang sangat memengaruhi fisiologi hewan di lingkungan tropis. Berbagai spesies bisa menginvestasikan lebih banyak energi untuk warna karena ketersediaannya lebih melimpah dan biaya fisiologis untuk memiliki warna yang mencolok lebih rendah."
 
Apa pun keunggulan evolusinya, warna hewan selalu berkaitan erat dengan lingkungannya, baik itu burung tropis yang cerah atau ikan perak kusam di laut dalam. Ekosistem tropis yang kompleks dan beragam menyediakan perpaduan sempurna antara persaingan dan sumber daya alam untuk mendukung ledakan warna luar biasa. (Alfi Loya Zirga
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan