Bajing (atas) dan Tupai akar (bawah). DOK
Bajing (atas) dan Tupai akar (bawah). DOK

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Tupai dan Bajing

Renatha Swasty • 12 Juni 2025 23:04
Jakarta: Tupai dan bajing kerap disamakan karena bentuk tubuh yang serupa dan hidup di pepohonan. Namun, tupai dan bajing berasal dari ordo berbeda dan memiliki perilaku serta karakteristik fisik yang cukup kontras lho. 
 
Peneliti Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, Maryati Surya, mengungkap perbedaan tupai dan bajing yang sering disalahpahami masyarakat. Maryati menjelaskan tupai atau treeshrew (Tupaia) adalah mamalia kecil dari ordo Scandentia. 
 
Hewan ini memiliki tubuh menyerupai bajing, tetapi merupakan omnivora yang memangsa serangga, kutu, hewan kecil lainnya, serta buah dan biji-bijian.

“Secara taksonomi, Tupaia berbeda jauh dari bajing. Tupai berasal dari ordo Scandentia yang terdiri dari dua famili, yaitu Tupaiidae yang aktif di siang hari (diurnal) dan Ptilocercidae yang aktif di malam hari (nokturnal),” jelas Maryati, Kamis, 12 Juni 2025. 
 
Tupai menyebar di wilayah tropis mulai dari India hingga Filipina, termasuk Indonesia, dari Sumatera, Jawa, Bali sampai Kalimantan. Mereka dapat hidup arboreal (di pohon) maupun terestrial (di tanah), dan lebih suka lingkungan hutan tropis serta area perkebunan.
 
Secara fisik, tupai memiliki tubuh kecil dengan berat antara 45 hingga 350 gram dan panjang tubuh 12 sampai 21 cm. “Tupai memiliki moncong lebih menonjol dan wajah lebih tirus dibanding bajing, mirip celurut,” kata Maryati. 
 
Koordinator Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi itu mengatakan tupai bersifat soliter dan monogami, serta jarang mendekati manusia.
 
Baca juga: Usir Kaki Seribu di Rumah, Tak Perlu Gunakan Insektisida 

Sementara itu, bajing berasal dari ordo Rodentia, famili Sciuridae, yang mencakup hewan pengerat kecil hingga sedang. Tidak seperti tupai yang omnivora, bajing bersifat herbivora, mengonsumsi kacang-kacangan, buah, dan biji-bijian.
 
“Bajing lebih mudah ditemukan di lingkungan yang dekat dengan manusia dan sering dianggap sebagai hama karena makanannya,” ujar Maryati. 
 
Ia menjelaskan bajing memiliki ciri khas ekor panjang dan lebat yang melengkung ke atas, serta kepala bulat dengan pipi dan mata besar.
 
Bajing juga hidup dalam kelompok dan aktif secara sosial, berbeda dari tupai yang cenderung menyendiri. Ukuran bajing bervariasi, dari jenis terkecil dengan panjang sekitar 10–14 cm hingga bajing besar seperti marmot yang beratnya bisa mencapai lebih dari 8 kilogram.
 
Maryati berharap masyarakat dapat lebih memahami dan membedakan antara tupai dan bajing. Sehingga, tidak salah kaprah dalam mengenali dan memperlakukan kedua spesies ini. 
 
“Kita perlu memahami perbedaan ini, apalagi dalam konteks konservasi dan interaksi dengan satwa liar,” ucap dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan