Ayu terpilih sebagai penerima Whitley Award karena dedikasinya melestarikan Owa Jawa. Whitley Award merupakan penghargaan yang diberikan lembaga amal Inggris, Whitley Fund for Nature, kepada konservasionis di negara-negara dengan keanekaragaman hayati tinggi, yang melakukan aksi konservasi di level tapak.
“Sebagai alumni IPB University jelas bangga mendapatkan penghargaan ini, karena saya banyak belajar konservasi di IPB University ketika menjadi mahasiswa sarjana. Kuliah di IPB University membuka banyak perspektif saya tentang konservasi dan keanekaragaman jenis satwa liar,” kata Ayu, Kamis, 22 Mei 2025.
Perjalanan Ayu meneliti Owa Jawa dimulai pada 2008 ketika sedang menyusun skripsi. Awalnya, alumnus Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) itu ingin meneliti tentang orang utan untuk tugas akhir.
Namun, karena keterbatasan dana, akhirnya ia diarahkan oleh dosen pembimbingnya meneliti Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Ayu mendapat bantuan dana riset dari kolaborasi Departemen KSHE IPB University dengan Ewha Womans University.
Penelitiannya dulu tentang perilaku suara Owa Jawa. Ayu harus masuk ke dalam hutan, mengambil sampel suara Owa Jawa. Hampir sekitar dua minggu dia tidak mendapat sampel suara.
Baca juga: Hewan Dilindungi, Perburuan Burung Cenderawasih Kuning-Besar Masih Marak |
"Tapi, begitu saya mendengar suaranya, suara Owa Jawa jadi salah satu suara yang paling indah yang saya dengar di alam. Dari situ saya mulai jatuh cinta, kemudian mulai ada niatan banyak ngulik lagi tentang Owa Jawa,” kenang Ayu.
Sejak saat itu, Ayu memutuskan menggali lebih dalam tentang Owa Jawa. Selama 17 tahun, ia mendedikasikan hidupnya untuk meneliti Owa Jawa, meskipun dalam perjalanannya juga sempat meneliti primata lainnya.
Hingga akhirnya, Ayu turut mendirikan Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA), sebuah organisasi nonprofit yang berbasis di Bogor, Jawa Barat pada 2020.
“Sebenarnya sih tugas kita sebagai manusia bukan cuma Owa Jawa yang harus kita lestarikan, tapi semua makhluk hidup termasuk manusianya sendiri. Kadang ada anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang terpisah dari ekosistem, padahal menurut saya sejatinya manusia itu bagian dari ekosistem,” tutur dia.
Dia menekankan pentingnya melestarikan spesies lain. Khususnya di Indonesia, terdapat lebih dari 60 jenis primata.
"Bayangkan jika setiap alumni IPB University punya spesifikasi untuk upaya pelestarian setiap jenis primata, berarti kita sudah bisa berdikari sebagai peneliti dari Indonesia,” tutur dia.
Lulusan IPB University tahun 2009 ini juga pernah meraih penghargaan lainnya. Beberapa di antaranya adalah Women in Conservation Award 2023 dari Denver Zoo, Conservationist Award Dan Kyes Award for Excellence in Conservation Outreach 2022 dari America Society of Primatologists (ASP), dan Charles Southwick Conservation Education Commitment Award 2020 dari International Primatological Society, dan masih banyak lagi di bidang konservasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id