Berbasis laporan keuangan misalnya, Ulum menawarkan suatu model untuk mengukur kinerja modal intelektual (intellectual capital performance) yang diberi label modified value added intellectual coefficient (MVAIC).
Model ini cocok hanya untuk perusahaan konvensional. Sedangkan, untuk perbankan syariah, ia memberi label Ib-MVAIC. Selain itu, Ulum juga menawarkan suatu framework untuk pengungkapan modal intelektual perusahaan publik di Indonesia, yakni intellectual capital disclosure framework Indonesia (ICD-In). Ulum juga berusaha memetakan komponen modal intelektual yang dituntut oleh instrumen akreditasi program studi (IAPS) 4.0.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan mengutip pernyataan yang kerap disampaikan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM Alm Prof Dr Abdul Malik Fadjar, bahwa menjadi guru besar pada hakikatnya adalah meninggikan antena. Tetapi, tinggi saja tidak cukup. Harus membangun antena yang sinyalnya full. Kemudian, bisa memberikan resonansi dalam radius lokal maupun internasional.
"Prof Ulum adalah antena yang sinyalnya kuat, diharapkan juga bisa memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan UMM. Kami ingin, seluruh guru besar di UMM jangan merasa lelah. Semua harus pasang antena yang tinggi sesuai dengan kepakaran yang dimiliki. Karena satu hal yang ingin kita capai, kebermanfaatan," kata Fauzan.
Seberapa hebat kampus itu, kata Fauzan, jika radius kebermanfaatannya tidak banyak, maka misi kampus belum dicapai. "UMM dibangun dalam rangka untuk menebarkan kebermanfaatan untuk semua umat. Inilah sebabnya, maka slogan yang selalu diusung adalah 'UMM dari Muhammadiyah untuk Bangsa'," ungkap Fauzan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id