Tema Batik Merawit kali ini diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang bekerja sama dengan Museum Tekstil dalam rangkaian perayaan Hari Batik Nasional 2025. Melalui laman resminya, Kemenperin menyampaikan perayaan bertema Batik Merawit ini akan berlangsung selama dua bulan penuh, yakni dari 2 Oktober hingga 30 November 2025.
Ketua Bidang Pengembangan SDM Yayasan Batik Indonesia (YBI), Titik Imawati, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian atas dukungan dalam menjaga budaya batik yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
“Penetapan ini perlu kita tindaklanjuti bersama untuk menjaga dan melestarikan batik agar tetap lestari di Indonesia. Adapun Perayaan Hari Batik Nasional (HBN) 2025 yang akan dilaksanakan pada 2 Oktober hingga 30 November 2025 bekerja sama dengan Museum Tekstil, dengan mengangkat tema Batik Merawit,” kata Titik dikutip dari laman IKM Kemenperin, Kamis, 2 Oktober 2025.
Lalu, apa itu batik merawit? Simak penjelasannya di bawah ini:
Dilansir dari laman IKM Kemenperin, batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki kontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Selain itu, batik menjadi warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO sejak 2009. Batik juga menunjukkan potensi pasar global yang harus dioptimalkan seiring dengan berkembangnya inovasi desain dan teknologi yang digunakan oleh para perajin dan pengusaha batik nasional.
Batik memiliki beberapa jenis, salah satunya batik merawit. Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Cirebon, batik merawit dikenal dengan teknik pembuatan garis tipis, seperti ranting atau rambut yang membedakannya dari jenis batik lainnya. Menurut Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), Komarudin Kudiya, garis-garis halus tersebut memerlukan keahlian tinggi dan peralatan berkualitas.
Baca juga: 10 Motif Batik di Indonesia Serta Maknanya |
“Proses pembuatan batik merawit tidak mudah. Canting yang digunakan harus berkualitas, begitu juga malam (lilin) yang harus dipanaskan dengan suhu yang tepat, agar garis tipisnya tetap terjaga,” kata Komarudin dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Cirebon, Kamis, 2 Oktober 2025.
Proses pembuatan batik merawit tidak mudah. Canting yang digunakan harus berkualitas, berlaku juga dengan malam (lilin) yang harus dipanaskan dengan suhu yang tepat, agar garis tipisnya tetap terjaga.
Batik merawit hanya diproduksi oleh perajin di delapan desa di Kabupaten Cirebon, yakni Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, Kaliwulu, Wotgali, Gamel, Sarabau, Panembahan, dan Kalitengah. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 perajin yang menguasai teknik ini di Kabupaten Cirebon.
Kabupaten Cirebon saat ini memiliki batik dengan teknik khasnya yakni merawit. Teknik khas ini telah resmi mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM pada 4 November 2024. Dengan adanya sertifikat ini, diharapkan dapat menjadikan batik merawit sebagai produk batik IG pertama di Kabupaten Cirebon dan menjadi yang keenam di Indonesia.
Peringatan Hari Batik Nasional menjadi momen tepat untuk saling mengirimkan ucapan kepada teman hingga kerabat dekat. Berikut rekomendasi ucapannya:
Rekomendasi ucapan HBN
- Untuk teman: Selamat Hari Batik Nasional! Yuk, kita tunjukkan rasa cinta kita pada budaya Indonesia dengan pakai batik hari ini!
- Untuk kerabat dekat: Selamat Hari Batik Nasional untuk keluarga tercinta! Batik bukan hanya sekadar kain, tapi identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang harus kita jaga selalu.
- Untuk ucapan informal: Hai! Jangan lupa, hari ini adalah Hari Batik Nasional. Yuk, mari pakai batik dan tunjukkan kebanggaan kita sebagai anak bangsa!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id