Perbedaan ini membuat setiap generasi memiliki perspektif unik dalam menghadapi tantangan hidup. Misalnya, mereka yang lahir di masa perang atau krisis ekonomi akan memiliki cara berpikir dan strategi bertahan berbeda dibandingkan dengan generasi yang lahir di era digital, di mana teknologi dan informasi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, generasi dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari Pre-Boomer, Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y (Milenial), Generasi Z, hingga Generasi Alpha. Masing-masing generasi memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi kepribadian, gaya hidup, hingga cara berpikir dan bekerja.
Berikut enam klasifikasi generasi di Indonesia dikutip dari laman Kemenkeu.
Klasifikasi generasi di Indonesia
1. Pre-Boomer kelahiran sebelum 1945
Pre-Boomer adalah generasi yang lahir sebelum tahun 1945, saat dunia tengah mengalami krisis besar. Di Indonesia, periode ini berlangsung sebelum kemerdekaan, ketika negara masih berada di bawah penjajahan.Generasi Pre-Boomer berperan penting dalam membangun fondasi masyarakat, termasuk pemukiman, institusi, dan infrastruktur. Mereka dikenal sebagai generasi yang tangguh karena mampu melewati masa-masa sulit, seperti Depresi Besar dan Perang Dunia II, sehingga membentuk karakter yang kuat dan resilien di tengah kondisi ekonomi global yang menantang.
Sebagai generasi senior, Pre-Boomer sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan komitmen yang menjadi dasar masyarakat. Mereka dikenal pengertian, adaptif, dan menghargai generasi muda yang hidup di zaman berbeda. Karakteristik Pre-Boomer antara lain:
- Memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab tinggi.
- Berjiwa patriotisme yang kuat.
- Cenderung kurang berani menyuarakan pendapat karena kebebasan berbicara saat itu terbatas.
- Memiliki pengalaman hidup yang luas melintasi berbagai zaman.
- Taat pada hukum dan kewajiban.
- Sangat berhati-hati dan konservatif dalam mengelola keuangan.
2. Baby Boomer kelahiran 1946-1964
Baby Boomer adalah generasi yang lahir antara 1946–1964, saat ini berusia sekitar 60–80 tahun. Disebut Baby Boomer karena terjadi ledakan jumlah kelahiran setelah Perang Dunia II. Lonjakan populasi ini mendorong pertumbuhan pesat di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perumahan, konstruksi, dan infrastruktur, untuk menampung populasi yang hampir dua kali lipat pada tahun-tahun awal kehidupan mereka.Generasi Baby Boomer dikenal kompetitif karena tumbuh di masa peluang kerja yang terbatas. Saat ini, banyak dari mereka menghadapi tantangan terkait pensiun dan jaminan sosial, sehingga menjadi fokus diskusi mengenai keberlanjutan program pensiun dan layanan kesehatan. Beberapa karakteristik Baby Boomer antara lain:
- Berkomitmen dan mandiri.
- Kompetitif dan memiliki karakter matang karena pengalaman hidup yang sulit.
- Tetap memegang adat istiadat dan cenderung konservatif.
- Tidak mudah menerima kritik.
- Pekerja keras, pantang menyerah, dan workaholic.
- Setia serta rela bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga.
3. Generasi X kelahiran 1965-1980
Generasi X adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 45-60 tahun). Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Label "X" berasal dari Douglas Coupland yang mencerminkan slogan anti-kemapanan dan sikap menentang otoritas generasi ini.Generasi X adalah kelompok yang lahir antara 1965–1980, saat ini berusia sekitar 45–60 tahun. Nama “X” diperkenalkan oleh Douglas Coupland untuk menggambarkan sikap anti-kemapanan dan kecenderungan menentang otoritas. Mereka hidup di masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi yang pesat, mulai dari ponsel pertama hingga internet, sehingga sering disebut sebagai “jembatan” antara generasi tua yang tradisional dan generasi muda digital.
Gen X dikenal mandiri, disiplin, pekerja keras, dan berorientasi pada karir. Mereka tumbuh dalam kondisi ekonomi yang berubah-ubah dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis. Saat ini, banyak anggota Gen X telah mapan secara ekonomi dan memiliki pengalaman luas dalam menghadapi tantangan hidup. Karakteristik generasi X adalah:
- Cenderung individualistis, pragmatis, dan kadang sinis.
- Bersikap lebih terbuka dan toleran terhadap berbagai gaya hidup serta perbedaan budaya.
- Berani mengambil risiko sekaligus mampu memikul tanggung jawab.
- Cerdas, kreatif, dan pandai memanfaatkan sumber daya (resourceful).
- Berpikir logis dan rasional.
- Mahir dalam menemukan solusi dan memecahkan masalah.
4. Generasi Y (Milenial) kelahiran 1981-1996
Generasi Y atau milenial lahir antara 1981-1996. Mereka tumbuh bersamaan dengan kemunculan teknologi digital, jadi sejak kecil sudah familiar dengan gadget, komputer, dan media sosial.Banyak dari mereka berpendidikan tinggi dan sering pindah-pindah kerja untuk mencari peluang yang lebih baik karena dunia kerja saat itu dipengaruhi globalisasi dan perkembangan teknologi.
Milenial dikenal kreatif, suka mengekspresikan diri, dan mencari pekerjaan atau kegiatan yang bisa menyalurkan kreativitas serta nilai-nilai pribadi. Mereka juga terbuka terhadap perbedaan, mendukung kesetaraan, dan peduli pada isu sosial maupun lingkungan.
Ciri khas generasi Y antara lain:
- Melek teknologi dan berpendidikan.
- Kreatif, berani, inovatif, dan modern.
- Terbuka terhadap perubahan.
- Fleksibel dalam jadwal kerja dan fokus pada pengembangan karier.
- Memiliki ekspektasi tinggi dan ingin jawaban cepat.
- Bisa multitasking dan berpikiran terbuka.
- Partisipatif, egaliter, dan kurang sabar kalau harus menunggu lama.
5. Generasi Z (Gen Z) kelahiran 1997-2012
Generasi Z, juga dikenal sebagai iGen atau Generasi Internet, lahir di era digital yang sudah mapan. Mereka tumbuh dengan smartphone, media sosial, dan internet sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Akses mudah ke teknologi membuat mereka lebih cerdas, adaptif, dan memiliki peluang untuk sukses serta kesejahteraan yang lebih baik.Generasi ini sangat menghargai pendidikan dan menyadari pentingnya terus mengasah keterampilan agar tetap kompetitif di dunia kerja yang dinamis. Banyak dari mereka terbiasa belajar secara daring dan memanfaatkan internet sebagai sumber utama pengetahuan.
Ciri khas Generasi Z antara lain:
- Senang bekerja sama dalam tim.
- Fleksibel dan mudah menyesuaikan diri.
- Menyukai tantangan dan termotivasi oleh pencapaian.
- Kreatif dalam mencari solusi baru.
- Mahir teknologi (tech-savvy).
- Mandiri dan toleran.
- Aktif berkomunikasi secara digital.
- Ambisius dan berorientasi pada tujuan.
6. Generasi Alpha
Generasi Alpha atau yang juga dikenal sebagai “anak-anak milenium,” adalah kelompok yang lahir setelah Generasi Z yaitu tahun 2013. Karena masih anak-anak, karakteristik mereka belum sepenuhnya terbentuk, sehingga peran orang tua sangat penting untuk membimbing mereka agar mahir teknologi sekaligus tetap menanamkan nilai-nilai kekeluargaan.Generasi Alpha tumbuh di era kemajuan teknologi yang pesat, termasuk kecerdasan buatan, realitas virtual, dan Internet of Things. Mereka adalah generasi pertama yang terpapar teknologi digital sejak usia sangat dini, terbiasa dengan ponsel pintar, tablet, dan berbagai perangkat digital yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat mereka cepat beradaptasi dengan teknologi baru dan memiliki kemampuan digital yang tinggi.
Proses belajar Generasi Alpha pun berbeda dari generasi sebelumnya, banyak melibatkan pembelajaran daring, aplikasi edukasi, dan alat interaktif. Interaksi intens dengan teknologi membuat mereka bisa mengembangkan keterampilan komunikasi digital sejak kecil, termasuk penggunaan emoji, gambar, dan bentuk komunikasi digital lainnya. Generasi ini cenderung fleksibel, terbuka terhadap perubahan, dan adaptif terhadap perkembangan dunia yang bergerak cepat.
Nah, kamu sendiri termasuk generasi yang mana, Sobat Medcom? Apakah Gen Z yang tech-savvy, Milenial kreatif, atau malah masih Generasi Alpha yang baru mulai eksplor dunia digital?
(Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id